Keutamaan Salat Tarawih Malam ke-29: Pahala Setara Seribu Ibadah Haji

SinPo.id - Malam ke-29 Ramadan ini merupakan momen istimewa untuk merenungkan perjalanan spiritual selama menjalankan perintah wajib bulan suci Ramadan.
Selain malam Lailatul Qadar, di malam ini, umat Islam juga diajak untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah, termasuk salat tarawih.
Disebutkan dalam terjemahan Kitab Durrotun Nashihin karya Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al-Khaubawiyyi, bahwa keutamaan beribadah di malam ini dijanjikan pahala seribu ibadah haji.
"Di malam ini, Allah memberikan kepadanya pahala seribu ibadah haji yang diterima."
Malam Terakhir Malam Lailatul Qadar
Dalam hadis Nabi SAW disebutkan, malam Lailatul Qadar yaitu malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29.
"Carilah Lailatul Qadr pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan." (HR Bukhari-Muslim).
Dikutip dari laman kemenag.go.id, dalam tulisan Muhammad Nasril berjudul 'Istimewanya Lailaut Qadar' disebutkan malam Lailatul Qadar adalah misteri.
Hal tersebut dirahasiakan waktunya agar umat Islam berusaha mencarinya dan mendapatkan pahala yang besar.
Rasulullah SAW juga tidak pernah menyebutkan waktu atau tanggal pastinya, hanya memberi petunjuk bahwa ia berada di sepuluh malam terakhir dan lebih mungkin terjadi pada malam-malam ganjil.
Allah merahasiakan malam Lailatul Qadar, sebagaimana dia merahasiakan waktu mustajab di hari Jumat dan sejumlah waktu afdal lainnya. Para ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang penentuan waktu malam mulia itu.
Begitu pula dengan Lailatul Qadar. Karena waktu pastinya tidak diketahui, cara terbaik untuk mendapatkannya adalah dengan menghidupkan seluruh sepuluh malam terakhir Ramadan dengan ibadah. Jangan menunggu malam ganjil tertentu atau berspekulasi kapan tepatnya malam itu terjadi.
Sayyidah Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: "Wahai Rasulullah, jika aku menemui Lailatul Qadar, doa apa yang sebaiknya aku panjatkan?" Rasulullah menjawab: "Bacalah: Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai ampunan, maka ampunilah aku." (HR Tirmidzi). Wallahu A'lam.