Anggota DPR Siap Kawal Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 26 Maret 2025 | 14:01 WIB
Bandara Haji Asan Sampit. (SinPo.id/Dok. Bandara Haji Asan Sampit)
Bandara Haji Asan Sampit. (SinPo.id/Dok. Bandara Haji Asan Sampit)

SinPo.id - Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Syauqie mendukung pengembangan Bandara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dia bahkan siap mengawal pengembangan bandara itu hingga tuntas.

"Silakan usulkan (pengembangan bandara) itu, kami selaku anggota Komisi V DPR RI yang membidangi sekaligus bermitra dengan Kementerian Perhubungan siap mengawal," kata Syauqie dalam keterangannya, Jakarta, Rabu, 26 Maret 2025.

Wakil Rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah itu menyatakan pihaknya siap mendukung selama ada program yang bertujuan memajukan daerah dan kepentingan masyarakat. Maka dari itu, dia mendorong pemerintah daerah mengusulkan program tersebut ke pemerintah pusat.

Terlebih, kata dia, Komisi V DPR RI memang mitra dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sehingga, pihaknya punya wewenang untuk mengawal usulan tersebut.

"Kalau itu untuk kepentingan Provinsi Kalimantan Tengah kami akan all out membantu," tegas anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Pemkab Kotim memang beberapa kali telah mendampingi pihak bandara menyampaikan usulan pengembangan ke Kementerian Perhubungan.

Pemkab Kotim bahkan sudah menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepakatan dengan Kementerian Perhubungan terkait pembangunan dan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit pada Juni 2024.

Bupati Kotim Halikinnor menjelaskan saat ini Bandara Haji Asan Sampit hanya mampu didarati pesawat setara Boeing 737-500 Air. Pesawat Boeing 737-500 merupakan jenis pesawat klasik yang usianya sudah cukup tua dan jumlah yang diizinkan beroperasi semakin sedikit.

Dia khawatir jika pesawat jenis itu tidak ada lagi yang beroperasi, maka aktivitas penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit akan terhenti dan bisa berdampak luas, bukan hanya mobilitas masyarakat tapi juga perekonomian hingga investasi.

"Hal itulah salah satu alasan kuat pemkab ingin agar bandara satu-satunya di Kotim ini bisa dikembangkan, agar bisa menampung pesawat dengan ukuran yang lebih besar," kata Halikinnor.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI