Irwan Fecho Resmi Mundur dari Stafsus Mentrans usai Terpilih Jadi Bendum Demokrat

SinPo.id - Irwan Fecho resmi mundur dari jabatan Staf Khusus Menteri Transmigrasi (Stafsus Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara bidang Komunikasi, Publikasi, dan Transformasi Digital.
Ia mengatakan, keinginan untuk mundur dari jabatan Stafsus Mentrans sudah muncul sesaat setelah dirinya diumumkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Bendahara Umum DPP Partai Demokrat dan ditunjuk Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.
"Maka seketika itu juga saya berniat mengundurkan diri, dan hari ini saya realisasikan dengan menyampaikan surat pengunduran diri kepada Mentrans dari jabatan Stafsus Menteri bidang Komunikasi, Publikasi, dan Transformasi Digital," kata Irwan kepada wartawan di Kantor Kementrans, Jakarta Selatan pada Senin, 24 Maret 2025.
Ia menerangkan, pengunduran diri ini dilakukan karena ingin fokus pada tugas dan tanggung jawab. Pasalnya, menurutnya, tugas sebagai Bendum DPP Partai Demokrat dan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat sangat berat, mulia, dan membutuhkan fokus.
Ia juga mengaku tidak ingin ada conflict of interest atau konflik kepentingan dengan adanya jabatan di Kementrans. Namun begitu, Irwan menyadari, jabatan Stafsus Mentrans bidang Komunikasi, Publikasi, dan Transformasi Digital yang diembannya selama ini memiliki manfaat untuk masyarakat, terutama dalam upaya menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Terkait pengunduran diri ini, Irwan mengaku sudah berkomunikasi dan mendapatkan dukungan dari Iftitah.
"Sudah dan Mentrans mendukung langkah itu. Di samping tugas Bendum sangat berat, butuh fokus kerja keras dan juga beliau hargai keputusan saya mundur dari Stafsus," tuturnya.
Lebih lanjut, Irwan optimis Kementrans sebagai salah satu kementerian di Kabinet Merah Putih berkontribusi besar dalam perwujudan strategi program Presiden Prabowo Subianto untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
Menurutnya, paradigma baru yang dibawa Iftitah benar-benar melihat transmigrasi bukan sekadar pemindahan penduduk, melainkan juga peningkatan kualitas hidup serta pertumbuhan ekonomi di kawasan transmigrasi.
"Lima program transmigrasi yaitu Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Karya Nusa, Transmigrasi Gotong Royong sangat komperhensif untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan transmigrasi jadi berdaya saing, transpolitan, bahkan metropolitan," tutur Irwan.
"Saya yakin lima tahun ke depan kawasan transmigrasi bisa berkontribusi besar ikut dorong pertumbuan ekonomi 8 persen sesuai target presiden termasuk mendukung swasembada pangan, energi, dan hilirisasi industri," sambungnya.