Insiden Penembakan Polisi di Lampung

Menjadi pekerjaan rumah pimpinan TNI agar menertibkan anggota supaya disiplin dalam mematuhi hukum dan tidak bertindak anarkis
SinPo.id - Senin Sore, 17 Maret sekitar pukul 16.50 menjadi awal petaka bagi Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto dan dua rekannya. Ia bersama 16 anggotanya termasuk anggota Satuan Samapta semua dari personel Polres Way Kanan bergerak hendak mengerebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik. Tak disangka pengerebegan itu berakhir menimbulkan duka.
Iptu Lusiyanto bersama rekanya masing-masing Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib tewas di lokasi pengerebegan usai diserang diserang sekelompok orang yang tidak dikenal. Suara tembakan memuntahkan timah panas akhirnya merobohkan mereka .
"Saat di TKP, anggota polisi langsung ditembaki dan mengenai kepala anggota,"ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, Selasa, 18 Maret 2025.
Tercatat Iptu Lusiyanto, tewas bersama Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib dengan luka tembak di kepala. "Ketiganya ditembak dan mereka tewas di lokasi. Kasus dalam penyelidikan dan pengembangan," ujar Yuni menjelaskan.
Polri mengautopsi tiga jenazah anggotanya yang gugur ditembak saat menggerebek sabung ayam itu. Berdasarkan informasi yang dihimpun, tempat sabung ayam itu ditengarai milik anggota TNI Kopral Kepala B dan Pembantu Letnan Satu L. Sedangkan tim Badan Reserse Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya telah bergabung investigasi bersama guna mencari fakta dan mengidentifikasi pelaku.
"Semalam, kami mencoba menuju lokasi kejadian. Namun, karena kondisi gelap, kami memutuskan untuk kembali ke Bandarlampung," kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar
Selasa pagi, tim gabungan menuju lokasi penembakan dengan helikopter. Prajurit TNI yang diduga menembak tiga personel polisi saat menggerebek lokasi judi sabung ayam sudah menyerahkan diri. Meski Eko belum bisa membeberkan apa peran terduga pelaku dalam insiden ini. Dia pun tidak menjelaskan berapa jumlah anggota TNI yang terlibat di perkara tersebut. "Hasil investigasi belum selesai, tolong menunggu," ujar Eko, sehari usai kejadian, tepatnya Selasa, 18 Maret 2025.
Catatan Sinpo Kedua anggota TNI yang diduga terlibat dalam penembakan, yaitu Peltu Lubis, Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah, anggota Subramil Negara Batin, yang kini telah ditangkap.
Senayan Minta Ketegasan Hukum
Penembakan anggota polisi yang diduga dilakukan aparat TNI itu menuai pernyataan dari Ketua DPR RI Puan Maharani yang meminta ketegasan penegak hukum. Puan mengatakan, penegakan hukum yang tegas menjadi langkah krusial dalam menjaga wibawa institusi dan kepercayaan publik.
"Penegakan hukum yang tegas dan adil terhadap pelaku, terutama jika melibatkan oknum aparat adalah langkah krusial untuk menjaga wibawa institusi dan kepercayaan publik," kata Puan.
Puan menyinggung adanya dugaan keterlibatan oknum aparat dalam aktivitas ilegal seperti perjudian. Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu menekankan pentingnya koordinasi dan pengawasan internal yang ketat antara institusi penegak hukum.
"Insiden ini menggarisbawahi perlunya peningkatan kesejahteraan dan perlindungan bagi personel penegak hukum saat menjalankan tugas, termasuk penyediaan peralatan pelindung dan pelatihan taktis yang memadai," ujar Puan menjelaskan.
Ia berharap ada evaluasi internal di institusi TNI guna mencegah keterlibatan anggotanya dalam aktivitas ilegal di masa mendatang. Peristiwa itu menjadi pengingat pentingnya integritas dan profesionalisme aparat negara dalam menjalankan tugasnya.
Puan meminta TNI dan Polri bekerja sama dalam menginvestigasi kasus tersebut demi memastikan transparansi dan akuntabilitas. Dia menekankan pentingnya investigasi menyeluruh untuk memastikan keadilan bagi para korban.
"Pelaku yang terlibat dalam tindakan kriminal harus mendapatkan sanksi yang setimpal," katanya.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan dirinya bersama Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto akan mengawal investigasi kasus yang menewaskan tiga anggota Polri, yang diduga melibatkan dua prajurit TNI, di Kabupaten Way Kanan, Lampung.
"Saya dengan Bapak Panglima juga tentunya sama, kami sudah sepakat untuk bersama-sama melakukan investigasi dan menuntaskan hal-hal yang nanti ditemukan di lapangan," ujar Sigit.
Pekerjaan Rumah TNI Mendisiplinkan Prajurit
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyatakan kasus penembakan tiga anggota polisi oleh prajurit TNI menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pimpinan Militer Indonesia. Apalagi, penembakan itu dilatarbelakangi anggota TNI yang membekengi judi sabung ayam saat pengerebekan.
"Ini menjadi PR untuk pimpinan TNI agar menertibkan anggota-anggotanya supaya disiplin dalam mematuhi hukum dan tidak bertindak anarkis kepada sesama anak bangsa," kata Sukamta dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.
Dia berharap TNI melakukan evaluasi internal untuk meningkatkan pembinaan bagi setiap prajurit karena kepercayaan publik kepada institusi TNI akan tergerus apabila persoalan seperti itu terus terjadi. Menurut dia, pelaku penembakan harus mendapatkan hukuman maksimal, terlebih peristiwa penembakan oleh oknum anggota TNI bukan kali pertama terjadi.
"Pelaku sebagai aparat yang melakukan pelanggaran kriminal wajib mendapat hukuman setimpal karena selain telah menghilangkan nyawa tiga orang penegak hukum, oknum tersebut juga memfasilitasi aktivitas perjudian," ujarnya.
Di sisi lain, Sukamta mengapresiasi komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang sepakat untuk melakukan investigasi tuntas kasus tersebut.
Legislator dari Fraksi PKS itu mengajak seluruh prajurit TNI untuk setia kepada sapta marga dan delapan wajib TNI, baik dalam pekerjaan profesional maupun sikap sehari-hari. "TNI ini menjadi harapan bangsa Indonesia. Jangan sampai rapuh gara-gara ketidakdisiplinan yang mengkhianati sumpah prajurit, kejadian ini menjadi keprihatinan kita bersama dan semoga tidak kembali terulang pada masa yang akan datang," katanya. (*)