Kisah Kesabaran Nabi Ayub AS Dalam Menghadapi Musibah

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 20 Maret 2025 | 09:02 WIB
Lokasi makam Nabi Ayub AS (Sinpo.id/Tripadvisor)
Lokasi makam Nabi Ayub AS (Sinpo.id/Tripadvisor)

SinPo.id - Nabi Ayub AS berasal dari silsilah yang mulia, yakni cucu dari Nabi Ishaq bin Ibrahim AS. Beliau dikenal sebagai seorang Nabi yang sangat sabar dalam menghadapi ujian hidup. 

Pada awalnya, Nabi Ayub menikmati kehidupan yang penuh kemakmuran, memiliki harta yang melimpah dan ternak yang sangat banyak.

Kendati hidupnya serba berkecukupan, beliau tetap tekun dalam beribadah dan berbuat kebaikan kepada sesama.

Kesuksesan Nabi Ayub justru memicu rasa iri dari Iblis. Melihat kebaikan Nabi Ayub yang tidak pernah lalai dalam ibadah, Iblis berusaha menggoda keimanan beliau.

Pertama, Iblis menghancurkan kekayaan Nabi Ayub, merusak kebun, membunuh ternak, dan akhirnya menggoyahkan kehidupan keluarga beliau. 

Walaupun semua yang dimiliki hancur, Nabi Ayub tetap sabar dan tidak mengeluh. Bahkan ketika anak-anaknya meninggal akibat rumah yang runtuh, beliau tetap tabah, yakin bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT.

Tidak hanya sampai di situ, Iblis kemudian menurunkan penyakit kulit yang sangat parah pada tubuh Nabi Ayub. Penyakit ini sangat mengganggu, bahkan menyebabkan masyarakat menjauh dan mengusirnya. 

Meski sudah menderita bertahun-tahun, Nabi Ayub tetap bertahan dengan kesabarannya, tidak menyerah untuk tetap percaya kepada Allah.

Suatu hari, ketika Nabi Ayub membutuhkan bantuan istrinya, Rahmah, dia merasa kesal karena istrinya pergi tanpa memberi kabar. Dalam kekesalannya, Nabi Ayub bersumpah untuk memukulnya seratus kali jika istrinya kembali. 

Ketika pulang, Rahma sangat terkejut melihat Nabi Ayub yang tampak sembuh secara tiba-tiba. Namun, Nabi Ayub bingung dan merasa tidak tega menepati sumpahnya untuk memukul istrinya. 

Sebagai jalan keluar, Allah SWT memberikan petunjuk, yakni dengan memukul Rahmah menggunakan seratus helai rumput, yang dilakukan dengan lembut.

Dalam masa kesulitan ini, Nabi Ayub berdoa kepada Allah agar disembuhkan. Doanya dikabulkan, dan Allah memerintahkan Nabi Ayub untuk menghentakkan kakinya ke tanah. 

Air segar dan sejuk keluar dari tanah, yang kemudian digunakan Nabi Ayub untuk menyembuhkan tubuhnya. Dalam sekejap, penyakitnya sembuh, kulitnya kembali mulus, dan tubuhnya kembali sehat bugar.

Setelah kesabarannya diuji, Allah SWT memberi ganjaran yang besar kepada Nabi Ayub. Tidak hanya disembuhkan, Allah juga mengembalikan kekayaan dan kesejahteraan Nabi Ayub yang lebih banyak dari sebelumnya. Keberkahan hidup beliau kembali datang sebagai bukti kesabaran dan keteguhan imannya.

Kisah Nabi Ayub AS mengajarkan kita tentang kesabaran, ketabahan, dan keyakinan kepada Allah SWT meskipun dalam ujian yang begitu berat.

Nabi Ayub adalah teladan yang sempurna dalam menghadapi cobaan hidup dengan penuh kesabaran dan iman yang kuat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI