Kemenkeu Kantongi Rp28 Triliun dari SUN di Tengah Gejolak Pasar Saham

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 19 Maret 2025 | 12:32 WIB
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. (SinPo.id/dok. Kemenkeu)
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. (SinPo.id/dok. Kemenkeu)

SinPo.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, kinerja lelang Surat Utang Negara (SUN) menunjukkan hasil yang sangat baik, di tengah gejolak pasar saham. Penawaran yang masuk (incoming bid) sangat kuat, bahkan mencapai 2,38 kali dari target indikatif sebesar Rp26 triliun. 

"Ini artinya kepercayaan investor masih kuat terhadap pemerintah dan APBN," kata Menkeu di Jakarta, ditulis Rabu, 18 Maret 2025.

Bendahara Negara menjelaskan, incoming bid dari investor asing juga tetap kuat. Hal ini menggambarkan tingginya kepercayaan investor asing yaitu sebesar Rp13,95 triliun atau mencapai 22,59 persen. 

Dengan kuatnya incoming bid, penawaran yang dimenangkan (awarded bid) adalah sebesar Rp28 triliun, lebih besar dari target indikatif Rp26 triliun. Dari awarded bid Rp28 triliun tersebut, investor asing mencapai Rp5,33 triliun (19,04 persen).

Imbal hasil (yield) berhasil dicapai pada tingkat yang sama dengan secondary market sehingga tidak perlu diberi premium/tambahan imbal hasil untuk menarik investor. 

"Ini juga menggambarkan mereka comfortable dan percaya," ucapnya. 

Spread SUN 10 Tahun terhadap US Treasury (UST) tenor setara cukup rendah, yaitu sebesar 267 bps. Spread ini jauh lebih rendah dibandingkan negara sekelompok seperti Mexico, Afrika Selatan, dan Brazil.

Menkeu mengatakan, dukungan para investor termasuk investor asing terhadap surat berharga negara terus kuat dan akan terus dijaga. Tercatat, capital inflow di pasar SBN sebesar Rp17,53 triliun (year to date).

"Kami ingin menegaskan kepada teman teman media para pelaku pasar, Kementerian Keuangan akan terus mengelola APBN secara prudent dan kredibel. Ini adalah penting untuk mencapai tujuan pembangunan, serta untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat dan juga pelaku ekonomi," tegasnya.

Tak lupa, Menkeu menyampaikan perkembangan penerimaan pajak yang meneruskan tren positif di bulan Maret. Penerimaan bruto sementara di periode 1-17 Maret 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 6,6 persen, lebih baik dari pertumbuhan penerimaan bruto di bulan Februari. 

Selain itu, ia juga menegaskan kembali bahwa postur APBN akan tetap dijaga pada defisit sebesar 2,53 persen dari PDB sesuai amanat UU No. 62/2024. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI