Karding Targetkan Tiga Hari Asesmen 554 PMI Ilegal Korban Online Scam Myanmar

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 19 Maret 2025 | 11:04 WIB
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding. (SinPo.id/dok. KP2MI)
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding. (SinPo.id/dok. KP2MI)

SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menargetkan tiga hari untuk asesmen sebanyak 554 warga negara Indonesia (WNI) korban penipuan online atau scam di Myawaddy, Myanmar.

Asesmen terhadap ratusan WNI yang terdiri 449 laki-laki dan 105 perempuan pekerja migran ilegal tersebut meliputi pemeriksaan fisik dan psikis, termasuk kesehatan mental.

"Secara umum kita targetkan tiga hari. Kalau ada yang bermasalah dengan kesehatannya, akan kita rujuk ke rumah sakit terdekat. Intinya kita kawal. Tak hanya kesehatan fisik. Kesehatan mentalnya pun kita perhatikan. Kita profiling dulu tiga hari ini," kata Karding usai konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 18 Maret 2025. 

Karding memastikan Pemerintah akan menanggung penuh biaya asesmen tersebut. Selain itu, Kementerian P2MI akan mendata dokumen dari para pekerja migran ilegal korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) itu untuk direintegrasi sosial agar siap kembali ke masyarakat.

"Dari profiling ini nanti kita lihat treatment apa yang bisa diberikan. Seperti pendampingan usaha, atau pelatihan untuk menjadi pekerja migran yang legal," tuturnya.

Lebih lanjut, Karding kembali mengingatkan masyarakat yang hendak menjadi pekerja migran agar tidak mudah tergiur iming-iming gaji besar kerja di luar negeri.

Diketahui, Pemerintah Indonesia memulangkan total 554 WNI pekerja migran ilegal korban online scam di Myanmar. Pemulangan terbagi menjadi dua tahap, yaitu pada Selasa, 18 Maret, sebanyak 400 orang dalam dua kali penerbangan dan Rabu, 19 Maret 2025, sebanyak 154 orang.