Ekspor Indonesia Februari 2025 Tumbuh 2,58 Persen, Didorong Ekspor Nonmigas

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 17 Maret 2025 | 14:48 WIB
Terminal Petikemas (SinPo.id/Dok.PT Pelindo)
Terminal Petikemas (SinPo.id/Dok.PT Pelindo)

SinPo.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor Indonesia pada Februari 2025, mencapai USD 21,98 miliar atau tumbuh 2,58 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara, secara tahunan ekspor naik sebesar 14,05 persen dibandingkan pada Februari 2024 sebesar USD 19,27 miliar

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ekspor ini ditopang ekspor migas yang mencapai USD 1,14 miliar atau naik 8,25 persen, sedangkan ekspor nonmigas tercatat naik 2,29 persen dengan nilai USD 20,84 miliar.

"Total nilai ekspor mengalami peningkatan secara bulanan maupun tahunan utamanya didorong oleh peningkatan nilai ekspor non migas," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin, 17 Maret 2025. 

Amalia merincikan, kenaikan ekspor nonmigas tersebut, yaitu komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati yang naik 37,04 persen dengan andil 3,71 persen. 

Kemudian, komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya naik sebesar 37,85 persen dan andilnya sebesar 0,92 persen. Lalu, komoditas logam mulia dan perhiasan atau permata naik 16,45 persen  atau andilnya sebesar 0,66 persen. 

Untuk ekspor migas, lanjut Amalia, lebih ditopang ekspor minyak mentah, dengan andil 0,56 persen. Dengan demikian, secara tahunan, nilai ekspor Februari 2025 mengalami peningkatan 14,05 persen atau secara year on year. 

"Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas, terutama pada lemak dan minyak hewani atau nabati, kemudian komoditas logam mulia dan perhiasan atau permata, serta komoditas besi dan baja," jelasnya. 

Jika dirinci menurut sektor, ekspor non migas mencapai USD 20,84 miliar, dengan sektor penopang pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi USD 0,56 miliar. Sektor pertambangan dan lainnya USD 2,63 miliar  dan industri pengolahan dengan nilai ekspor USD 17,65 miliar. 

"Dengan demikian, seluruh sektor alami kenaikan ekspor secara bulanan kecuali pertambangan dan lainnya. Peningkatan ekspor non migas ditopang oleh industri pengolahan naik 3,17 persen dengan andil 2,53 persen, dimana peningkatan secara bulanan utamanya disebabkan oleh naiknya nilai ekspor minyak kelapa sawit, mesin untuk keperluan umum, barang perhiasan dan timah," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI