Dinkes DKI Siapkan Strategi Tangani Lonjakan Kasus DBD

SinPo.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI tengah mengantisipasi peningkatan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) yang sering terjadi pada peralihan musim.
Kepala Dinkes DKI, Ani Ruspitawati mengatakan, fokus utama dari Dinkes adalah wilayah-wilayah yang secara konsisten mencatatkan angka tinggi kasus DBD dalam beberapa tahun terakhir.
"Kecamatan seperti Cempaka Putih, Pasar Rebo, Mampang Prapatan, Kelapa Gading, dan Kembangan merupakan daerah yang berada dalam 10 besar kasus DBD dari tahun 2022 hingga 2025," kata Ani dalam keterangannya dikutip Jumat, 14 Maret 2025.
Berdasarkan data yang ada, kata dia, puncak kasus DBD biasanya terjadi pada bulan April setiap tahunnya, yang disebabkan oleh perubahan musim, suhu udara yang meningkat, serta curah hujan yang tinggi.
"Dinkes DKI Jakarta berupaya menanggulangi masalah ini dengan langkah-langkah preventif yang lebih masif," tuturnya.
Ani menuturkan, penyusunan strategi penanggulangan DBD yang komprehensif pun telah dilakukan oleh Dinkes, yakni penguatan pengelolaan vektor nyamuk yang aman dan berkelanjutan, serta peningkatan kualitas tatalaksana dengue melalui peningkatan kapasitas petugas kesehatan dan ketersediaan logistik di fasilitas kesehatan.
Selain itu, lanjut dia, surveilans dengue yang lebih terintegrasi dan responsif terhadap kejadian luar biasa (KLB) juga menjadi bagian penting dari upaya ini.
"Salah satu fokus kami adalah peningkatan keterlibatan masyarakat dalam program pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kami juga memperkuat komitmen pemerintah dan kerja sama dengan berbagai pihak dalam mengelola program ini," ujar Ani.
Selain kegiatan PSN di kelurahan-kelurahan yang terdampak banjir, Ani menyebut Dinkes DKI juga melakukan monitoring rutin di 82 wilayah lainnya.
"Pelaksanaan larvasidasi dan fogging terus dilakukan untuk meminimalisir penyebaran nyamuk penyebab DBD," ungkap dia.
Lebih jauh, Ani menyoroti pentingnya pengawasan di wilayah yang rawan banjir, yang menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.
"Jentik banyak ditemukan di luar rumah seperti di ban bekas, pot tanaman, dan barang-barang yang tertumpuk. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan seperti larvasidasi harus terus diperkuat," katanya.
Dia menambahkan, Dinkes DKI juga merencanakan program vaksinasi dengue untuk anak-anak. Menurutnya, program ini akan dimulai pada Agustus 2025, dengan target vaksinasi sebanyak 10.000 anak usia sekitar 9-10 tahun yang tersebar di wilayah Jakarta Timur.