Alasan Laporan APBN Januari Tertunda, Menkeu: Datanya Belum Stabil

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 13 Maret 2025 | 14:58 WIB
Menkeu RI Sri Mulyani bersama jajarannya. (SinPo.id/dok. Kemenkeu)
Menkeu RI Sri Mulyani bersama jajarannya. (SinPo.id/dok. Kemenkeu)

SinPo.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, alasan pihaknya menunda publikasi laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Januari 2025 yang seharusnya dirilis Februari, dikarenakan data keuangan negara belum stabil.

"Pelaksanaan APBN awal tahun yang kita lihat datanya masih sangat belum stabil, karena berbagai faktor," kata Menkeu dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis, 13 Maret 2025.

Menurut Menkeu, kestabilan data sangat penting agar tidak memunculkan salah interpretasi. Ia memastikan, dalam laporan kinerja APBN Januari-Februari 2025 hari ini, juga akan dilaporkan perkembangan belanja dan pelaksanaan Inpres 1 tahun 2025. 

"Ini semuanya kita pertimbangkan untuk kita menunggu sampai data cukup stabil. Sehingga kami bisa memberikan suatu laporan mengenai pelaksanaan APBN kita 2025 dengan dasar yang jauh lebih bisa stabil," kata dia. 

Diketahui, semestinya paparan kinerja APBN  Januari 2025 dilakukan pada bulan setelahnya atau Februari. Menkeu terakhir kali memaparkan kinerja APBN  pada 6 Januari 2025 untuk periode Desember 2024 (kaleidoskop APBN 2024).

Pada Rabu pagi, 12 Maret, Kemenkeu sempat mengunggah laporan realisasi APBN per 31 Januari 2025, yang biasa dikenal dengan sebutan APBN Kita di situs resminya. Namun, dokumen itu segera dihapus dari situs. 

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kemenkeu Deni Surjantoro membenarkan hal itu karena agar dapat disampaikan lebih komprehensif pada konferensi pers hari ini.

"Di takedown dulu karena kebetulan konpers APBN Kita dimajukan besok jam 10 pagi, sehingga maksudnya agar besok sekalian APBN Kita bisa dijelaskan secara lebih komprehensif," ujarnya, Rabu kemarin. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI