OKI Bahas Agresi Israel dan Dukungan untuk Palestina

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 09 Maret 2025 | 04:51 WIB
OKI
OKI

SinPo.id -  Menteri Luar Negeri dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengadakan pertemuan luar biasa di Jeddah pada Jumat malam 7 Maret 2025 untuk membahas situasi terkini agresi Israel terhadap Palestina, termasuk rencana aneksasi dan pengusiran paksa rakyat Palestina dari tanah mereka.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Kamerun, Lejeune Mbella Mbella, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Dewan Menteri Luar Negeri OKI. Dalam pidatonya, Mbella menegaskan bahwa situasi tersebut memerlukan evaluasi dan pengkajian mendalam, sambil mempertahankan persatuan OKI dalam menghadapi isu kritis ini.

“Saat ini, kita harus mempertahankan persatuan kita dan terus berpegang pada piagam dan resolusi PBB yang relevan,” kata Mbella. Ia juga menekankan pentingnya implementasi penuh perjanjian gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas pada Januari lalu untuk meredakan ketegangan dan membantu situasi kemanusiaan di Gaza.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Gambia, Mamadou Tangara, yang juga ketua KTT Islam saat ini, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan agresi Israel terhadap Palestina dan menekankan bahwa rencana pemindahan warga Palestina dari Jalur Gaza adalah tindakan provokatif dan tidak manusiawi.

"Ini adalah waktu yang tepat bagi dunia internasional untuk melakukan upaya lebih intensif guna mencapai gencatan senjata permanen dan mengakhiri pendudukan Israel," ujar Tangara.

Sekretaris Jenderal OKI, Hussein Ibrahim Taha, menegaskan dukungannya terhadap rencana pembangunan kembali Jalur Gaza, yang telah disetujui oleh KTT Arab, dengan menekankan bahwa rencana tersebut harus dijalankan dengan memobilisasi dukungan politik dan finansial dari negara-negara anggota OKI.

“Penting untuk menggandakan dukungan politik, finansial, dan hukum untuk badan-badan seperti UNRWA yang berperan dalam membantu jutaan pengungsi Palestina,” ujar Taha.

Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, juga turut menyampaikan seruannya agar rencana pembangunan kembali Gaza yang berakar pada tanah Palestina dapat diadopsi sebagai inisiatif bersama negara-negara Arab-Islam. Ia menegaskan bahwa keberhasilan rencana tersebut tergantung pada komitmen Israel untuk menghentikan agresi dan memastikan kembalinya para pengungsi Palestina.

Pertemuan ini juga mengumumkan kembalinya Suriah ke dalam keanggotaan OKI setelah para Menteri Luar Negeri memutuskan untuk melanjutkan keanggotaan negara tersebut dalam organisasi internasional tersebut.

Dengan adanya pertemuan ini, OKI semakin menegaskan posisinya dalam mendukung perjuangan Palestina serta upaya menciptakan perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah melalui solusi dua negara.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI