Senin, 17 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
04:30
Subuh
04:40
Zuhur
12:01
Ashar
15:11
Magrib
18:04
Isya
19:13

Bantah Isu "Badai" PHK di Indonesia, Menaker: Harus Dilihat Proporsional

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 05 Maret 2025 | 15:29 WIB
Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli. (SinPo.id/dok. Kemnaker)
Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli. (SinPo.id/dok. Kemnaker)

SinPo.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menilai, pemberitaan mengenai istilah 'badai' pemutusan hubungan kerja (PHK) par karyawan yang disebut melanda Indonesia, kurang tepat. Karena, semestinya, jumlah perusahaan yang melakukan PHK harus dilihat secara  proporsional. 

"Menurut saya, terkait dengan berita ada istilahnya sampai 'badai' (PHK) apa segala, menurut saya itu harus kita lihat secara proporsional," kata Yassierli dalam konferensi Pers, Rabu, 5 Maret 2025.

Sejumlah kasus PHK mencuat belakangan ini. Selain Sritex, PHK juga disebut akan menyasar ribuan buruh PT Yamaha Music Indonesia, PT Sanken Indonesia, PT Tokai Cibitung, PT Danbi Tekstil di Garut, PT Bapintri di Cimahi, serta di beberapa gerai KFC.

Yassierli menegaskan, jika ditinjau langsung ke lapangan, berdasarkan data-data perusahaan dan buruh yang disebut kehilangan pekerjaan, seperti beredar di publik, sama sekali terbalik dengan isu badai PHK. Data-data tersebut, ternyata sudah usang.

"Muncul daftar-daftar nama perusahaan dan PHK-nya sekian, tapi tahunnya nggak ada. Kita lihat itu ternyata tahunnya itu dari 2021. Sehingga menurut kami, validitas dari informasi yang beredar itu sama-sama kita jaga," ucapnya.

Yassierli menjelaskan, banyak faktor yang mempengaruhi PHK, seperti kondisi ekonomi makro, daya saing, hingga tata kelola internal perusahaan. Dari data terbaru dari Kementerian Perindustrian, justru menunjukkan penciptaan lapangan kerja cukup banyak.

"Kalau kita lihat terjadi pertumbuhan industri manufaktur sebenarnya. Penyerapan tenaga kerja tahun lalu itu 1 juta lebih. Kemudian, dibandingkan dengan data PHK yang kami miliki sekitar 50 ribu. Jadi, pesan positif ini menurut saya juga harus kita sampaikan," kata Yassierli.

Selain itu, lanjut Yassierli, Wamenaker  Immanuel Ebenezer juga mengunjungi beberapa pabrik yang juga akan menyerap  ribuan tenaga kerja. Ditambah kawasan-kawasan industri di Indonesia juga semakin bertumbuh. 

"Belum lagi, program-program strategis Bapak Presiden Prabowo yang kemudian itu akan menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang sangat signifikan," tukasnya.