BNPB: BPBD Terus Tangani Banjir Jabodetabek, Ribuan Warga Terdampak

SinPo.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau dan membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menangani banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Hingga Selasa 4 Maret 2025, ribuan warga terdampak, sementara evakuasi dan bantuan darurat terus dilakukan.
Banjir di Bekasi Masih Belum Surut
Di Kabupaten Bekasi, banjir masih merendam 18 desa di 10 kecamatan, dengan 13.704 KK atau 51.320 jiwa terdampak. Sementara di Kota Bekasi, 25 kelurahan di 12 kecamatan masih terendam, mempengaruhi 18.738 KK (61.233 jiwa). Sebanyak 360 jiwa dari Kecamatan Bekasi Utara harus mengungsi ke musala setempat, sementara listrik masih padam di beberapa lokasi terdampak.
Kondisi Terkini di Jakarta, Tangerang, dan Depok
Di Jakarta, banjir masih menggenangi beberapa kelurahan di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat, dengan total warga terdampak mencapai 770 KK (2.098 jiwa). Sekitar 1.236 jiwa telah mengungsi di beberapa titik pengungsian.
Di Tangerang dan Tangerang Selatan, 7 desa di Kabupaten Tangerang terdampak, dengan 4.157 jiwa mengalami dampak langsung. Sementara di Tangerang Selatan, banjir belum surut di sebagian besar wilayah, berdampak pada 1.870 KK di 5 kecamatan.
Di Depok, banjir melanda 15 kelurahan di 8 kecamatan. Sebagian besar wilayah sudah surut, tetapi genangan 30-40 cm masih terlihat di Kelurahan Pasir Putih, Pancoran Mas. Total 603 KK atau 398 jiwa terdampak, dengan beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan.
BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca
Menyikapi kondisi ini, BNPB telah mengerahkan personel, bantuan logistik, dan alat penyelamatan ke wilayah terdampak. Operasi modifikasi cuaca juga dilakukan pada 4-8 Maret 2025 untuk mengalihkan hujan ke wilayah yang lebih aman, guna mencegah banjir lebih lanjut.
"Personel BPBD yang dibantu unsur terkait terus bersiaga dan melayani masyarakat terdampak bencana, seperti penyediaan makanan, pendataan, dan evakuasi," ujar Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Pemerintah daerah telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi sejak Oktober 2024, mengingat risiko banjir, longsor, dan angin kencang di berbagai wilayah Jabodetabek.
BNPB terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti arahan petugas dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih berlangsung.
POLITIK 1 day ago
OLAHRAGA 10 hours ago
GALERI 2 days ago
BUDAYA 1 day ago
HUKUM 2 days ago
GALERI 2 days ago
POLITIK 2 days ago