Kasus Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak, Bos Pertamina Minta Maaf
SinPo.id - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas kasus dugaan korupsi menyeret petinggi subholding perusahaan, hingga isu Pertamax oplosan yang meresahkan masyarakat.
"Kami menyampaikan permohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini. Ini tentunya adalah peristiwa yang memukul kita semua," kata Simon dalam konferensi pers, Senin, 3 Maret 2025.
Diketahui, kasus dugaan korupsi di subholding Pertamina sebelumnya diungkapkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), beberapa waktu lalu. Kasus yang disinyalir merugikan negara senilai Rp193,7 triliun itu telah menyeret 6 petinggi subholding Pertamina dan 3 broker sebagai tersangka.
Menurut Simon, kasus di atas merupakan pukulan serta kejadian yang menyedihkan bagi Pertamina. "Itu salah satu ujian besar yang dihadapi oleh Pertamina," ucapnya.
Simon berjanji akan terus membenahi Pertamina agar sesuai dengan keinginan rakyat. Ia meyakini, masih banyak pegawai-pegawai Pertamina yang baik, dan mereka itu berjiwa Merah Putih.
"Kami bersama insan-insan di Pertamina akan terus berkomitmen untuk membenahi diri kami. Kami telah membentuk Tim Crisis Center untuk mengevaluasi keseluruhan proses bisnis, terutama dari aspek operasional," tuturnya.
Selain itu, Pertamina juga menghormati proses hukum yang tengah berlangsung dan mengapresiasi langkah penegakan hukum terhadap dugaan pelanggaran tata kelola impor minyak mentah dan produk hilir pada periode 2018–2023.
"Kami sangat mendukung upaya Kejaksaan Agung dan siap memberikan data serta keterangan tambahan yang diperlukan agar proses hukum berjalan sesuai aturan," tukasnya.

