Wamen ESDM: Kita Masih Impor Minyak 1 Juta Barel untuk Kebutuhan 1,6 Juta

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 27 Februari 2025 | 16:57 WIB
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (SinPo.id/ Tio Pirnando)
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (SinPo.id/ Tio Pirnando)

SinPo.id - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa Indonesia masih harus mengimpor minyak mentah sebanyak 1 juta barel per hari (bph). Hal ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri sebesar 1,6 juta bph.  

"Saat ini konsumsi minyak Indonesia itu adalah sebesar 1,6 juta barel per hari. Sementara untuk produksi yang kami sampaikan tadi itu hanya sekitar 600 ribu barel per hari. Jadi sehingga kita masih perlu mengimpor kekurangan minyak bumi sekitar 1 juta barel oil per day," kata Yuliot dalam acara Rakernas Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (Aspebindo), di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025. 

Yuliot menerangkan, produksi minyak dalam negeri memang mengalami tren penurunan. Pada tahun 1997, tingkat produksi Indonesia masih 1,5 juta barel per hari, kemudian  terus menerus turun signifikan hingga akhir 2024 tingkat produksi tinggal 580 ribu barel per hari.

Kendati demikian, pada 2008, sempat terjadi kenaikan, karena ada lapangan baru yang berproduksi. Oleh sebab itu, ke depan Kementerian ESSm akan terus mengembangkan lapangan baru demi menekan impor, serta memastikan ketahanan energi. 

"Jadi kita ke depan kita harus melhat pengembangan lapangan jadi prioritas bagi peningkatan produksi," ucapnya. 

Adapun upaya yang dilakukan Kementerian ESDM ialah menetapkan target memproduksi minyak sekitar 900 hingga 1 juta barel per hari pada tahun 2030 mendatang. 

"Untuk ini perlu upaya-upaya yang dilakukan bagaimana kita melakukan penataan regulasinya, kemudian mengembangkan lapangan-lapangan yang ada, kemudian mempercepat dari lapangan yang ada bisa di deliver dan juga diusahakan oleh badan usaha, terutama perusahaa K2S (Kontraktor Kontra Kerja Sama) ," tukasnya 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI