Menteri Maman Ajak Kampus Jadi Motor Penggerak UMKM

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 23 Februari 2025 | 18:57 WIB
Menteri UMKM Maman Abdurrahman (SinPo.id/ Dok. Kemen UMKM)
Menteri UMKM Maman Abdurrahman (SinPo.id/ Dok. Kemen UMKM)

SinPo.id - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pengembangan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi nasional. 

"Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mencetak SDM unggul, inovatif, dan berdaya saing tinggi. Tidak hanya Kementerian UMKM, tetapi juga civitas akademika dan lembaga alumni harus turut serta dalam mendukung pengusaha UMKM meningkatkan kapasitas, inovasi, dan daya saing mereka," ujar Maman dalam acara Pelantikan Pengurus Pusat Ikatan Alumni (IKA) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Serang, Banten, ditulis Minggu, 23 Februari 2025. 

Maman menyoroti tantangan yang masih dihadapi UMKM salah satunya adalah masalah akses pembiayaan. Untuk itu, Maman menyatakan akan lebih mendekatkan akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) selain melalui Himbara juga melalui Bank Pemerintah Daerah (BPD).

"Alokasi KUR pada tahun 2025 sebesar Rp300 triliun dengan bunga sebesar 6 persen, KUR ini bertujuan untuk meringankan beban pengusaha UMKM," kata UMKM.

Maman juga menekankan perlunya mengubah diksi 'ppelaku' menjadi 'pengusaha' UMKM agar lebih mencerminkan profesionalisme dan semangat kewirausahaan. 

Selain itu, ia mengajak dunia usaha untuk tidak lagi menempatkan UMKM dalam skema Corporate Social Responsibility (CSR), melainkan Corporate Business Responsibility (CBR).

Dengan menempatkan UMKM dalam perspektif CBR, kita mendorong mereka untuk berkembang sebagai bagian dari rantai pasok industri, bukan sekadar objek bantuan sosial," paparnya.

Maman juga mengajak seluruh civitas akademika dan alumni Untirta untuk berperan aktif dalam melakukan kajian akademis yang dapat menjadi dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan guna meningkatkan daya saing UMKM.

"Sinergi antara akademisi, dunia usaha, dan pemerintah sangat diperlukan untuk menjadikan UMKM sebagai pilar utama ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI