Pimpinan MPR Harap Alumni PMII Terlibat Pembangunan Bangsa
SinPo.id - Ketua MPR RI Ahmad Muzani meminta para alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terlibat dalam proses pembangunan bangsa Indonesia. Apalagi, pemerintah saat ini tengah mempercepat program pembangunan di berbagai sektor untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Ini disampaikan Muzani saat berpidato sekaligus membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) VII Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII di Jakarta, pada Jumat, 21 Februari 2025. Menurut dia, Indonesia akan kuat jika diisi oleh orang-orang yang pintar dan sehat.
"Ada isu penghematan, isu makan siang. Sebagai alumni PMII, kami berharap alumni PMII bisa ambil peran penting dalam setiap berbagai macam hal itu," kata Muzani dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 22 Februari 2025.
Legislator dari Fraksi Partai Gerindra itu mengungkapkan saat ini pemerintah tengah melaksanakan program makan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, hingga melakukan penghematan anggaran.
Pada kesempatan itu, dia juga menyebut jika sekarang alumni PMII sudah berada di berbagai macam sektor dan diharapkan terlibat dalam seluruh proses pembangunan.
"Alumni PMII sudah mengisi banyak, di KPU, Bawaslu, kementerian, dan pak Prabowo mengatakan kepada saya bahwa alumni PMII bisa mengisi di direktur BUMN," kata dia.
Menurut dia, alumni PMII harus memiliki dompet yang 'tebal' dengan membuat silaturahmi-silaturahmi yang menghasilkan hal produktif. Karena itu, dia menilai bahwa sumber daya yang dimiliki PMII, tidak jauh hanya akan jatuh ke kegiatan-kegiatan pondok pesantren atau lembaga amal.
"Kami percaya semua yang dikerjakan alumni PMII untuk bangsa dan negara," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum IKA PMII Akhmad Muqowam mengatakan, acara musyawarah tersebut digelar hingga Minggu, 23 Februari 2025, dengan agenda perumusan anggaran dasar/anggaran rumah tangga, hingga pemilihan ketua.
Menurut dia, semestinya Munas IKA PMII tersebut digelar pada Juli 2024. Namun, ada permintaan dari berbagai anggotanya agar agenda tersebut diundur karena tahun 2024 bertepatan dengan tahun politik.
"Saya memastikan bahwa semua ini berkah untuk kita semua, silaturahmi ini berkah buat kita semua," kata Muqowam.
