Airlangga: Ekonomi Nasional Tetap Tunjukkan Ketahanan yang Unggul

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan ekonomi nasional tetap menunjukkan ketahanan yang unggul dengan pertumbuhan mencapai 5,03 persen (yoy) pada tahun 2024, di tengah situasi tantangan global saat ini.
Capaian tersebut juga diikuti dengan penguatan sejumlah indikator perekonomian seperti PMI manufaktur yang juga meningkat menjadi 51,9. Artinya, daya saing industri nasional semakin menguat, didukung oleh permintaan domestik maupun luar negeri.
Terlebih, neraca perdagangan juga terus menunjukkan surplus selama 57 bulan berturut-turut dengan total surplus sebesar USD31 miliar di tahun 2024. Kemudian kinerja ekspor terus menunjukkan tren positif terutama ke sejumlah negara tujuan seperti Amerika Serikat.
“Dari segi Economic Complexity Index kita dari posisi ke-75 naik 10 tingkat di tahun 2023 menjadi ke-65. Nah tentu untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, kita ada 4 mesin yaitu mesin konsumsi dalam negeri, mesin ekspor, mesin investasi, dan mesin government spending,” kata Airlangga dalam keterangan persnya, dikutip Jumat 21 Februari 2025.
Selanjutnya untuk meningkatkan daya saing produk ekspor, Pemerintah juga melakukan upaya hilirisasi tidak hanya pada komoditas mineral, namun juga sektor manufaktur seperti industri tekstil, makanan-minuman, furniture, barang-barang kulit, hingga produk berbasis plastik dan kertas.
Selain itu, Pemerintah juga akan memperkuat dukungan pembiayaan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Namun, kata Airlangga, untuk dapat mempertahankan keunggulan produk yang ditawarkan, perlu adanya upaya yang dilakukan pelaku usaha dan eksportir Indonesia. Salah satunya melalui inovasi dan kreativitas.
Oleh karena itu, ia mendorong pelaku usaha untuk lebih aktif dalam mengembangkan desain, meningkatkan standar kualitas, serta mengadopsi teknologi digital dalam rantai produksinya. Sebab, di era persaingan global saat ini, pelaku usaha harus mampu menghadirkan produk yang inovatif, unik, dan bernilai tambah tinggi.
“Harapannya kalau semakin terus meningkat, maka ekonomi kita semangat karena Bapak Presiden targetnya pertumbuhan menuju 8 persen. Jadi di tengah ketidakpastian kalau engine export kita bisa ngebut maka ini devisa kita bisa besar,” tandasnya.
PERISTIWA 1 day ago
PERISTIWA 1 day ago
PERISTIWA 2 days ago
PERISTIWA 2 days ago
PERISTIWA 1 day ago
PERISTIWA 1 day ago
EKBIS 1 day ago