BPS Minta Waspadai Kenaikan Harga Tiket Pesawat Jelang Ramadan

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 17 Februari 2025 | 17:56 WIB
Ilustrasi penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (SinPo.id/ Dok. Kemenhub)
Ilustrasi penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (SinPo.id/ Dok. Kemenhub)

SinPo.id - Badan Pusat Statistik (BPS) meminta agar mewaspadai kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti tiket pesawat, perhiasan hingga telur ayam ras, menjelang momentum Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2025. Sebab, komoditas tersebut berpotensi menjadi pendorong inflasi. 

"Perlu diwaspadai kenaikan harga beberapa komoditas akibat tingginya permintaan menjelang Ramadan dan Idulfitri seperti daging ayam ras, tarif angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, beras, dan emas perhiasan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini di Jakarta, Senin, 17 Februari 2025. 

Pudji menerangkan, scara umum, pendorong inflasi didominasi oleh komoditas volatile food dan beberapa komoditas administered prices. Dimana, tarif angkutan udara menjadi salah satu komoditas yang cenderung muncul sebagai pendorong inflasi pada momentum Lebaran.

Selain itu, ada beberapa komoditas yang tidak muncul sebagai pendorong utama inflasi saat Ramadan, tetapi muncul ketika momen Lebaran, seperti telur ayam ras.

Pudji mencontohkan, pada 2023, telur ayam ras muncul sebagai pendorong inflasi sebesar 0,01 persen di pada Idulfitri. Namun, saat Ramadan justru tidak tertangkap sebagai komoditas yang mendorong inflasi. Hal itu karena Lebaran 2023 terjadi pada minggu terakhir, tepatnya 22 April sehingga kenaikan harga telur ayam ras lebih tinggi pada April. 

Kemudian, pada 2024 momentum Idulfitri terjadi pada 10 April atau di awal bulan, menunjukkan bahwa kenaikan telur ayam ras tercatat signifikan pada Ramadan atau Maret 2024. 

"Ini yang perlu kita waspadai. Karena untuk Lebaran di tahun 2025 ini hampir dipastikan bahwa Ramadan itu hampir utuh ada di Maret, sehingga kenaikan harganya akan dominan tercatat pada catatan inflasi di Maret," tukasnya. 

BERITALAINNYA