Awasi Madrasah Lewat Sistem Digital, Kemenag Bakal Hemat Rp680 Miliar
SinPo.id - Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) Amin Suyitno mengatakan, pengawasan terhadap seluruh madrasah di Indonesia platform digital yaitu Madrasah Digital Supervision (Magis), berpotensi bisa menghemat anggaran sampai Rp 680 miliar. Karena, lewat platform Magis, proses pengawasan menjadi lebih efektif, efisien, dan pendamping dalam menjalankan tugasnya lebih sistematis.
"Dengan sistem ini, para pengawas dapat melakukan refleksi dan menyusun rencana pendampingan secara lebih tersistem, mudah, dan simple. Potensi penghematannya bisa sampai Rp680miliar," ujar Amin dalam keterangannya, Minggu, 16 Februari 2025.
Diketahui, selama ini proses pengawasan madrasah sama dengan sekolah umum. Yaitu, menugaskan pengawas madrasah turun ke lapangan satu per satu.
Menurut Amin, lewat platform digital, para pengawas madrasah dapat melakukan refleksi dan menyusun rencana pendampingan secara tersistem, mudah, dan sederhana. Tanpa harus mengurangi esensi dari pengawasan itu sendiri.
Platform Magis ini tak hanya dimanfaatkan oleh para pengawas madrasah, tapi juga bisa digunakan kepala madrasah dan guru. Para kepala madrasah bisa melakukan evaluasi pengelolaan atau manajemen di lembaganya.
Kemudian, guru juga bisa melakukan refleksi proses pembelajaran di kelas. "Guru juga bisa berkonsultasi dengan pengawas, jika menemui hambatan dalam proses pembelajaran," katanya. Sehingga dalam platform Magis tersebut, terbangun ekosistem pengawasan madrasah secara menyeluruh. Antara pengawas, kepala, hingga guru madrasah.
"Diharapkan seluruh pengawas, kepala madrasah, dan guru dapat memanfaatkan Magis sebaik-baiknya guna meningkatkan mutu pendidikan madrasah," tukasnya.

