Trump Sebut Eropa Kehilangan Kebebasan Berbicara

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 16 Februari 2025 | 05:24 WIB
Amerika Serikat
Amerika Serikat

SinPo.id -  Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyoroti kondisi kebebasan berbicara di Eropa, yang menurutnya semakin terancam. Dalam pernyataannya pada Jumat 14 Februari 2025, Trump mendukung pidato Wakil Presiden JD Vance di Konferensi Keamanan Munich, yang menyoroti kemunduran prinsip-prinsip demokrasi di Eropa.

"Saya mendengar pidatonya, dan dia berbicara tentang kebebasan berbicara. Dan saya pikir itu benar di Eropa, kebebasan itu sedang hilang, dan mereka sedang kehilangan hak luar biasa mereka atas kebebasan berbicara," kata Trump kepada wartawan di Oval Office.

Selain itu, Trump juga menyinggung imigrasi sebagai tantangan besar di Eropa, yang menurutnya berkontribusi terhadap meningkatnya angka kejahatan di beberapa wilayah.

Dalam pidatonya di Munich, JD Vance mengkritik politisi, institusi, dan pengadilan Eropa, yang ia tuduh telah menghambat kebebasan berbicara serta menekan suara-suara kritis.

"Saya percaya bahwa menyingkirkan orang, menyingkirkan kekhawatiran mereka atau, yang lebih buruk lagi, menutup media, menutup pemilu, atau menutup orang dari proses politik tidak melindungi apa pun," ujar Vance.

Vance juga menyatakan keprihatinannya terhadap dugaan kemungkinan pembatalan pemilu di Jerman jika partai sayap kanan AfD (Alternative für Deutschland) menang. Ia bahkan menyindir situasi politik dengan membandingkan ketahanan demokrasi Amerika terhadap kritik dari Greta Thunberg dengan situasi Eropa.

"Jika demokrasi Amerika bisa bertahan selama 10 tahun di bawah omelan dari Greta Thunberg, kalian semua bisa bertahan beberapa bulan dengan Elon Musk," tambahnya.

Pernyataan ini merujuk pada keterlibatan Elon Musk dalam politik Jerman, termasuk dukungannya terhadap AfD dan wawancaranya dengan pemimpin partai, Alice Weidel, yang memicu kontroversi di Eropa menjelang pemilu Jerman pada 23 Februari.

Menanggapi kritik Vance, Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, membantah tuduhan bahwa kebijakan Eropa mengancam demokrasi.

"Saya harus menanggapi pidato dari wakil presiden AS. Demokrasi Eropa tetap berkomitmen penuh pada hak-hak dasar dan kebebasan, meskipun kami mengambil sikap tegas terhadap ekstremisme sayap kanan," tegas Pistorius.

Konferensi Keamanan Munich tahun ini menjadi ajang perdebatan panas antara pejabat AS dan Eropa, yang mencerminkan meningkatnya ketegangan dalam hubungan transatlantik terkait kebijakan demokrasi dan kebebasan berbicara.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI