Pemerintah Imbau Masyarakat Waspadai Penyebaran DBD

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 15 Februari 2025 | 19:25 WIB
Ilustrasi nyamuk DBD (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi nyamuk DBD (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mengintensifkan upaya untuk menanggulangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), khususnya di musim hujan. 

Direktur Penyakit Menular Kemenkes, Ina Agustina Isturini mengingatkan masyarakat agar tidak lengah terhadap potensi penularan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini.

“DBD menjadi ancaman kesehatan yang harus terus kita waspadai, apalagi pada musim hujan. Kasusnya bisa terjadi sepanjang tahun, namun jumlahnya cenderung meningkat pada saat cuaca hujan,” ujar Ina dalam keterangannya, Sabtu, 15 Februari 2025.

Merujuk data terbaru, kata dia, sejak awal Januari hingga 3 Februari 2025, sudah tercatat 6.050 kasus DBD dengan 28 kematian di 235 kabupaten/kota di 23 provinsi. 

"Angka tersebut menunjukkan betapa signifikan dampak penyakit ini terhadap masyarakat, tidak hanya dalam aspek kesehatan, tetapi juga produktivitas dan beban terhadap sistem kesehatan," ungkap dia. 

Ina menekankan, pemerintah terus berupaya mengurangi penyebaran DBD melalui program-program pencegahan yang melibatkan banyak pihak. 

"Beberapa program unggulan yang terus dikuatkan adalah Gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, serta Mencegah Gigitan Nyamuk), serta Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik," kata Ina. 

Selain itu, lanjut dia, untuk meningkatkan efektivitas pencegahan, pemerintah juga menjalankan strategi berbasis inovasi, seperti penggunaan nyamuk ber-Wolbachia di sejumlah daerah seperti Yogyakarta, Jakarta Barat, dan Semarang. Vaksinasi DBD juga menjadi salah satu alternatif perlindungan tambahan.

Lebih lanjut, Ina menyampaikan bahwa pengendalian DBD memerlukan kolaborasi yang solid antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Melalui kerjasama yang sinergis, edukasi serta pencegahan dapat diperluas dengan lebih efektif, demi menurunkan angka kasus yang terus meningkat.

“Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam upaya ini. Masyarakat harus rutin melaksanakan langkah-langkah pencegahan seperti 3M Plus untuk meminimalkan risiko penyebaran penyakit ini,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI