Di Komisi HAM ASEAN, RI Minta Malaysia Investigasi Menyeluruh Penembakan WNI

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 15 Februari 2025 | 14:59 WIB
Wakil Indonesia AICHR, Anita Wahid. (SinPo.id/dok. AICHR Indonesia)
Wakil Indonesia AICHR, Anita Wahid. (SinPo.id/dok. AICHR Indonesia)

SinPo.id - Wakil Indonesia pada ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR), Anita Wahid, mendesak otoritas Malaysia melakukan investigasi menyeluruh atas penembakan lima WNI oleh aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Tujuannya supaya  kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Hal itu disampaikan Anita pada Sidang ke-40 Komisi HAM ASEAN, di Langkawi, Malaysia, 11-14 Februari 2025. Sidang yang dihadiri 10 Negara Anggota ASEAN serta Timor Leste sebagai observer tersebut dipimpin oleh Malaysia sebagai Ketua ASEAN. 

"Kami menghormati kedaulatan Malaysia, namun kami juga meminta otoritas Malaysia melakukan penyelidikan menyeluruh atas kejadian tersebut," kata Anita dalam keterangannya, Sabtu, 15 Februari 2025. 
 
Anita mengaku sangat prihatin atas peristiwa penembakan tersebut. Padahal,  tahun lalu, AICHR atas inisiasi Indonesia baru saja menggelar the 1st ASEAN Dialogue on Human Rights and Policing yang dihadiri para aparat penegak hukum dari ASEAN.

Salah satu rekomendasinya yaitu, pentingnya pengarusutamaan HAM dalam praktek penegakan hukum. 

"Tindakan berlebihan terhadap para Pekerja Migran Indonesia, tidak sesuai dengan semangat yang dihasilkan dari dialog tersebut," tegas putri Gus Dur ini. 

Anita memastikan akan menghormati upaya penyelidikan menyeluruh yang dilakukan otoritas Malaysia atas kejadian tersebut. Karena, dari kejadian itu telah menyebabkan dua WNI meninggal dunia. 

"Kami menyampaikan keprihatinan mendalam atas penembakan yang mengakibatkan dua WNI meninggal dunia," tukasnya. 

Sebagai informasii, lima WNI menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh aparat APMM di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, yang mengakibatkan dua WNI meninggal dunia.

Penyelidikan atas kejadian tersebut masih terus dilakukan Polisi Diraja Malaysia (PDRM), termasuk memeriksa enam aparat APMM yang diduga terlibat kejadian penembakan tersebut dengan mengenakan pelanggaran Akta Senjata Api 1960. 

Hasil penyelidikan akan disampaikan kepada KBRI Kuala Lumpur, menurut pernyataan dari Perdana Menteri Malaysia.

Sedangkan dalam negeri, kementerian/lembaga terkait juga melakukan pendalaman terkait kemungkinan adanya WNI yang melakukan tindakan penyelundupan manusia.

Apalagi dalam kapal yang membawa WNI tersebut tidak semuanya merupakan penumpang WNI, tetapi ada juga yang secara aktif melakukan penyelundupan manusia ke Malaysia.

AICHR merupakan singkatan dari ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights, yaitu Komisi Hak Asasi Manusia Antarpemerintah ASEAN, dan merupakan lembaga hak asasi manusia regional di Asia Tenggara. AICHR dibentuk pada 2009 dan merupakan bagian dari ASEAN, organisasi berbasis aturan dan proses pembangunan Komunitas ASEAN, serta memiliki tujuan untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di wilayahnya.

Anita Wahid terpilih sebagai Wakil Indonesia untuk AICHR periode 2025-2027, berdasarkan seleksi yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI.

Sebelumnya, posisi tersebut dipegang oleh Yuyun Wahyuningrum, yang telah berkontribusi dalam berbagai pencapaian kepentingan Indonesia dalam pemajuan dan pelindungan HAM di ASEAN selama periode 2019-2024.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI