Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Meningkat Sejak Gencatan Senjata
SinPo.id - Aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza meningkat secara signifikan sejak kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Pejabat kemanusiaan PBB menyatakan bahwa pasokan bantuan seperti makanan, medis, dan tempat tinggal kini lebih mudah masuk, termasuk barang-barang yang sebelumnya dibatasi oleh pasukan Israel.
"Kami telah mampu meningkatkan operasi kemanusiaan secara signifikan dengan pasokan makanan, medis, tempat tinggal, dan bantuan lainnya selama periode gencatan senjata," ujar Jens Laerke, juru bicara Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA), dikutip dari CNA, Rabu 12 Februari 2025.
Namun, meskipun bantuan meningkat, kebutuhan di Gaza masih jauh dari terpenuhi. Direktur Divisi Operasi dan Advokasi OCHA, Edem Wosornu, menegaskan bahwa kondisi di Gaza sangat parah akibat serangan udara dan pemboman.
"Kami tidak akan pernah bisa memenuhi kebutuhan saat ini. Gaza benar-benar hancur, infrastrukturnya tidak berada di tempat yang seharusnya. Kami akan berusaha sebaik mungkin. Truk-truk itu hanyalah setetes air di lautan," ungkap Wosornu.
Di sisi lain, warga Palestina meminta bantuan darurat miliaran dolar untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk peralatan tempat tinggal bagi mereka yang kehilangan rumah.
Sementara itu, Hamas mengumumkan akan menghentikan pembebasan sandera Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hamas menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan menghambat masuknya bantuan kemanusiaan dan alat berat untuk membersihkan puing-puing di Gaza.

