Kapal Pukat Tenggelam di Korea Selatan, 6 Awak Hilang Termasuk WNI

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 10 Februari 2025 | 03:00 WIB
Kapal Laut (pixabay)
Kapal Laut (pixabay)

SinPo.id -  Sebuah kapal pukat ikan berbobot 139 ton tenggelam di perairan lepas pantai selatan Korea Selatan, menyebabkan empat orang tewas dan enam lainnya hilang, termasuk satu Warga Negara Indonesia (WNI).

Laporan dari Yonhap menyebutkan bahwa kapal tersebut mengangkut 14 awak, terdiri dari delapan warga Korea Selatan, tiga warga Vietnam, dan tiga warga Indonesia. Kapal ini dilaporkan hilang pada pukul 1:41 pagi waktu setempat di perairan sekitar 17 kilometer sebelah timur Pulau Habaek, dekat Yeosu, sekitar 316 km di selatan Seoul.

Tim penyelamat telah berhasil menemukan delapan awak dalam keadaan selamat, tetapi empat awak berkewarganegaraan Korea Selatan dinyatakan meninggal dunia, termasuk kapten kapal yang berusia 66 tahun.

Dari korban selamat, lima orang ditemukan di atas sekoci penyelamat, yaitu dua warga Vietnam, dua warga Indonesia, dan kapten kapal. Sementara itu, tiga lainnya ditemukan mengapung di perairan sekitar lokasi kejadian.

Dua warga Indonesia yang berhasil diselamatkan saat ini telah dibawa ke kantor Penjaga Pantai di Yeosu untuk dimintai keterangan, sementara dua warga Vietnam yang mengalami hipotermia telah dirawat di rumah sakit terdekat.

Menurut pernyataan dari awak Vietnam yang selamat, kapal kemungkinan terbalik setelah miring ke sisi kiri secara ekstrem. Pihak berwenang menyebut bahwa 11 dari 14 awak melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, sementara tiga lainnya masih berada di dalam kapal saat tenggelam.

Meskipun cuaca buruk dengan gelombang setinggi 2,5 meter, pihak Penjaga Pantai Korea Selatan menganggap insiden ini tidak biasa bagi kapal dengan bobot lebih dari 100 ton. Oleh karena itu, penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal.

Kapal ini merupakan bagian dari kelompok empat kapal penangkap ikan lainnya dan tidak sempat mengirimkan sinyal bahaya sebelum tenggelam. Hal ini mengindikasikan bahwa kejadian terjadi secara mendadak, sehingga kru tidak memiliki waktu untuk meminta bantuan.

Saat ini, pencarian enam awak yang masih hilang terus dilakukan dengan melibatkan 24 kapal patroli, 4 kapal Angkatan Laut, 13 pesawat, serta beberapa kapal sipil dan instansi terkait lainnya.

Namun, upaya penyelamatan dihadapkan pada cuaca ekstrem. Sebuah kapal cepat milik penjaga pantai sempat terbalik akibat gelombang tinggi, tetapi keenam awaknya berhasil diselamatkan.

Kapal pukat ini sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Gamcheon di Busan pada Sabtu (8/2) untuk menangkap ikan di perairan dekat Pulau Heuksan, Provinsi Jeolla Selatan. Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait insiden ini.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI