Rekrut Hafiz Quran-Santri, Polri: Kesempatan Lebih Luas Tahun Ini

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 09 Februari 2025 | 02:04 WIB
Komjen Dedi Prasetyo
Komjen Dedi Prasetyo

SinPo.id -  Polri telah membuka pendaftaran penerimaan anggota baru Tahun Anggaran 2025. Dalam proses ini, Polri akan merekrut secara proaktif (rekpro) para hafiz Alquran dan memberikan kesempatan lebih luas kepada para santri.

"Merekrut polisi dari pondok pesantren memiliki beberapa keuntungan, antara lain pendidikan karakter pondok pesantren dikenal dengan pendidikan karakter yang kuat, sehingga para santri diharapkan memiliki nilai-nilai moral dan etika yang baik," kata Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, dalam keterangan tertulis, Sabtu 8 Februari 2025.

Dedi menjelaskan bahwa pesantren mendidik santri dengan disiplin ketat, sehingga calon anggota Polri dari latar belakang santri diharapkan mampu mengikuti aturan dengan baik.

"Santri pondok pesantren terbiasa dengan disiplin yang ketat, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk mengikuti perintah dan prosedur dengan baik. Santri pondok pesantren biasanya terbiasa dengan lingkungan yang sederhana dan terbatas, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru," jelas Komjen Dedi.

Selain itu, kemampuan bekerja sama, menghadapi tekanan, dan menghormati sesama juga menjadi pertimbangan dalam rekrutmen ini. Berikut jumlah penerimaan siswa berlatar belakang pendidikan pesantren dan hafiz Alquran dari Tahun Anggaran 2021 hingga 2024:

1. Tahun 2021: 84 orang (Bintara 83 orang, Tamtama 1 orang)


2. Tahun 2022: 55 orang (Bintara 50 orang, Tamtama 5 orang)


3. Tahun 2023: 74 orang (Bintara 61 orang, Tamtama 13 orang)


4. Tahun 2024: 52 orang (Akpol 1 orang, Bintara 49 orang, Tamtama 2 orang)

Sementara itu, Komjen Dedi menegaskan bahwa selain memprioritaskan jalur santri, Polri terus melakukan pembenahan dan penguatan terhadap sistem perekrutan yang berintegritas. Ia menjamin mutu serta kualitas dari proses rekrutmen terpadu anggota Polri.

Sistem rekrutmen Polri, lanjutnya, telah memenuhi standar International Organization for Standardization (ISO) 9001:2015 sebagai bentuk komitmen Polri dalam menjaga kualitas seleksi penerimaan anggota.

"Secara berkala Polri terus menjaga agar proses seleksi yang kami lakukan tetap memenuhi standar dan bahkan melebihi," tutur Komjen Dedi.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa SSDM Polri terus menerapkan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH) dalam seluruh proses penerimaan anggota baru serta melakukan evaluasi internal terhadap sistem rekrutmen.

Sebagai informasi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya telah menegaskan bahwa rekrutmen polisi dari jalur santri masih menjadi salah satu program prioritas. Ia berharap polisi dengan latar belakang santri memiliki karakter yang matang dalam bertugas.

"Tentunya rekrutmen jalur santri ini menjadi salah satu program prioritas di kepolisian, karena kita ingin punya polisi-polisi yang tidak hanya paham tentang ilmu kepolisian, namun juga memiliki kematangan di dalam karakter kesehariannya," kata Jenderal Sigit dalam Munas dan Konbes NU di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).

Ia menambahkan bahwa santri telah dibekali dengan pendidikan keimanan yang kuat, yang diharapkan dapat membantu mereka bertahan menghadapi berbagai tantangan dalam bertugas.

"Karena dibekali dengan iman yang kuat, sehingga pada saat menghadapi tantangan, godaan, semuanya bisa bertahan. Oleh karena itu, rekrutmen jalur santri tentunya menjadi hal yang harus kita lanjutkan," ujarnya.

"Terima kasih, kami mendapatkan rekrutmen-rekrutmen baru, anggota-anggota Polri baru yang bisa kita tampilkan di masyarakat menjadi polisi-polisi baik. Terima kasih kepada rekan-rekan NU dan pondok pesantren yang telah mendorong dan menjadi anggota Polri," tutupnya.