85% Sekolah di Gaza Lumpuh Akibat Perang

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 08 Februari 2025 | 05:38 WIB
Ilustrasi sekolah
Ilustrasi sekolah

SinPo.id -  Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Gaza melaporkan bahwa 85% sekolah di Gaza tidak dapat beroperasi akibat perang genosida Israel yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan, menyebabkan terhentinya pendidikan selama dua tahun.

Menurut Ahmed Al-Najjar, Direktur Jenderal Unit Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan Gaza, situasi ini telah menciptakan bencana pendidikan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

Ribuan Mahasiswa dan Akademisi Menjadi Korban

Selain sekolah, sektor pendidikan tinggi juga mengalami dampak parah. Tentara Israel telah membunuh sekitar 1.200 mahasiswa dan 150 akademisi, serta menghancurkan 140 institusi pendidikan.

Menurut data Kantor Media Pemerintah Gaza, selama 15 bulan serangan berlangsung, Israel telah membombardir 1.166 lembaga pendidikan, termasuk 927 sekolah, universitas, taman kanak-kanak, dan pusat pembelajaran.

Akibat serangan tersebut, 12.800 siswa serta 800 guru dan staf administrasi tewas, sementara ribuan lainnya mengalami trauma dan kehilangan akses pendidikan.

Upaya Pemulihan Pendidikan

Untuk mengatasi dampak ini, kementerian telah menyusun rencana tanggap darurat bersama organisasi lokal dan internasional guna mencari solusi cepat.

Beberapa langkah dalam rencana tersebut meliputi:

Penyelesaian tahun ajaran 2023/2024 dan persiapan tahun ajaran 2024/2025 dengan langkah khusus, termasuk sesi ujian bagi siswa sekolah menengah atas.

Rehabilitasi sekolah yang rusak, pendirian sekolah sementara dan tenda pendidikan.

Penguatan pembelajaran daring dan homeschooling untuk mengejar ketertinggalan akademik.

Program dukungan psikologis intensif bagi siswa dan guru yang terdampak.


Najjar juga menyerukan organisasi hak asasi manusia untuk mendokumentasikan kejahatan Israel terhadap siswa dan lembaga pendidikan di Gaza, serta mendesak komunitas internasional agar membantu rekonstruksi sekolah dan institusi pendidikan.

Kerugian Capai Rp32,5 Triliun

Kantor Media Pemerintah Gaza memperkirakan bahwa kerusakan dan kerugian di sektor pendidikan akibat serangan Israel telah melebihi $2 miliar (sekitar Rp32,5 triliun).

Kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, menghentikan perang yang telah menewaskan hampir 47.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta menyebabkan kehancuran besar di wilayah tersebut.

Sementara itu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas agresinya di wilayah tersebut.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI