DPRKP DKI: Penghuni Rusunawa Tunggak Bayar Sewa Sejak 2010, Marunda Terbanyak

SinPo.id - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI mengungkapkan, penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta memiliki tunggakan pembayaran sejak tahun 2010. Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, tercatat sebagai lokasi dengan tunggakan terbesar.

Kepala DPRKP DKI, Kelik Indriyanto menjelaskan bahwa penghuni rusunawa Marunda mencatatkan tunggakan mencapai Rp10,8 miliar untuk masyarakat terprogram, dan Rp8,8 miliar untuk masyarakat umum. 

Menurut dia, tunggakan ini terjadi di lebih dari 2.300 unit yang belum melakukan pembayaran retribusi sewa sejak pertama kali menempati rusunawa.

"Tunggakan ini terhitung sejak 2010, dan kami menemukan beberapa penghuni dari kategori masyarakat terprogram yang belum melakukan pembayaran sewa sama sekali sejak menempati rusunawa," ujar Kelik dalam keterangannya, Jumat, 7 Februari 2025.

Kelik mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan lebih lanjut terhadap penghuni rusunawa yang menunggak, untuk memetakan pekerjaan, penghasilan, kepemilikan aset, serta jumlah jiwa tiap unit. 

Dia pun menyebut, langkah ini diambil untuk mengetahui penyebab utama tunggakan, terutama yang terjadi di kalangan masyarakat umum.

"Setelah data kami dapatkan, kami akan mengeluarkan sanksi administratif, dimulai dengan surat teguran dan surat peringatan. Jika pelanggaran tetap berlanjut, kami tidak segan untuk menyegel unit yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tuturnya. 

Lebih jauh, Kelik menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk menuntaskan permasalahan tunggakan ini dan memastikan bahwa penghuni yang masih menunggak tidak dapat terus melanggar aturan tanpa konsekuensi. 

"Penyegelan dan pemberian sanksi administratif menjadi langkah lanjutan untuk mendorong penghuni rusunawa agar memenuhi kewajiban pembayaran sewa," tandasnya.