WHO Desak Percepatan Evakuasi Medis dari Jalur Gaza

SinPo.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak percepatan evakuasi medis dari Jalur Gaza di tengah gencatan senjata. WHO memandang, langkah ini perlu dilakukan karena banyak pasien yang sakit kritis saat ini.
Menurut perwakilan WHO untuk Tepi Barat dan Gaza, Richard Peeperkorn, kehancuran yang terjadi di Gaza benar-benar di luar dugaan. Terlebih hanya 18 dari 36 rumah sakit yang masih beroperasi sebagian.
"Fasilitas kesehatan fungsional yang tersedia sangat langka," kata Peeperkorn dalam konferensi pers, dilansir dari Anadolu pada Jumat, 7 Februari.
Selain itu, pihaknya mengatakan semua orang berjuang melawan gangguan kecemasan dan depresi, namun hanya ada dua psikiater yang tersedia di wilayah tersebut.
Peeperkorn mencatat beberapa rumah sakit yang tidak berfungsi karena serangan, telah dapat melanjutkan operasi dengan cepat setelah perjanjian gencatan senjata. Ia menyebut hal itu sebagai sesuatu yang positif.
Namun, masih ada belasan ribu pasien yang membutuhkan evakuasi medis dari Gaza. Pasalnya, setengah dari pasien mengalami luka dalam serangan, sementara yang lain menderita penyakit kronis.
"Kita perlu mempercepat (evakuasi medis). Harus ada lebih banyak pasien yang melewati Rafah ke Mesir. Tetapi kita juga menginginkan koridor medis lainnya," katanya.