Tanpa Harus Bangun Pabrik, Jaminan Produk Halal Buka 12 Ribu Lapangan Kerja

SinPo.id - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan alias Babe Haikal mengatakan, dalam waktu 100 hari, penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (JPH) telah berhasil menciptakan 12.321 lapangan kerja baru di Indonesia. 

"Selama kurang lebih tiga bulan kami menjalankan amanat ini, alhamdulillah, sudah membuka lapangan pekerjaan kepada lebih dari 12.000 orang tanpa perlu membangun pabrik," kata Babe Haikal dalam keterangannya, Kamis, 6 Februari 2025. 

Babe Haikal menjelaskan, penciptaan 12.321 lapangan kerja tersebut dilakukan melalui program rekrutmen sejumlah SDM di bidang JPH. Di antaranya, pendamping proses produk halal (P3H) yang bertugas membantu pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) dalam proses sertifikasi halal, auditor halal, penyelia halal, serta juru sembelih halal.

"Kita juga telah menerbitkan sertifikat halal kepada lebih dari 106.000 pelaku usaha, dan selama periode Oktober sampai hari ini tercatat 595.788 produk telah mendapatkan sertifikasi halal," tuturnya.

Menurut dia, keberhasilan ini tak lepas dari komitmen pemerintah dalam menjalankan amanat Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan stabilitas nasional guna mencapai target pertumbuhan ekonomi dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Ia juga menekankan pentingnya sertifikasi halal dalam mendukung penguatan ekonomi masyarakat. Tak hanya memberikan kepastian hukum halal untuk produk yang beredar, sertifikasi ini pun menjadi nilai tambah secara ekonomi bagi pelaku usaha dalam memproduksi dan memperdagangkan produk halal yang semakin berdaya saing.

"Dengan adanya sertifikasi halal, para pelaku usaha tidak hanya meningkatkan daya saing produk mereka, tetapi juga turut mendukung visi Indonesia sebagai pemain utama di pasar produk halal global," ungkapnya. 

Babe Haikal sangat yakin, JPH tak hanya menciptakan lebih banyak lapangan kerja, tetapi juga memperkuat ekosistem halal, dan menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia.

"Untuk itu, sinergi kolaborasi dan kerja sama antara seluruh stakeholder terkait baik itu kementerian/lembaga, pemda, perguruan tinggi, halal center, ormas, swasta, dan seluruh pemangku kepentingan terkait harus terus kita perkuat untuk mewujudkan cita-cita mulia kita ini," tukasnya.