PBB Minta Trump Hindari Pembersihan Etnis di Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 06 Februari 2025 | 10:40 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres,. (SinPo.id/Dok. PBB)
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres,. (SinPo.id/Dok. PBB)

SinPo.id - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres, meminta Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menghindari pembersihan etnis di Gaza. 

Perintah tersebut ia keluarkan setelah Trump mengusulkan agar warga Palestina bermukim atau pindah ke negara tetangga agar AS dapat mengambil alih wilayah tersebut untuk rekonstruksi pasca perang.

"Dalam mencari solusi, kita tidak boleh memperburuk masalah. Sangat penting untuk tetap setia pada dasar hukum internasional," kata Gutteres dalam pertemuan komite PBB, dilansir dari Reuters, Kamis 6 Februari 2025.

"Sangat penting untuk menghindari segala bentuk pembersihan etnis. Kita harus menegaskan kembali solusi dua negara," lanjutnya.

PBB telah lama mendukung visi dua negara yang hidup berdampingan dalam batas-batas yang aman dan diakui. 

Sementara Palestina menginginkan sebuah negara di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza, semua wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang tahun 1967 dengan negara-negara Arab tetangga.

"Setiap perdamaian yang langgeng akan membutuhkan kemajuan yang nyata, tidak dapat diubah, dan permanen menuju solusi dua negara, mengakhiri pendudukan, dan mendirikan negara Palestina yang merdeka, dengan Gaza sebagai bagian integralnya," ungkapnya.

"Negara Palestina yang berdaulat dan layak yang hidup berdampingan secara damai dan aman dengan Israel adalah satu-satunya solusi berkelanjutan untuk stabilitas Timur Tengah," kata Gutteres menambahkan.

Juru bicara sekjen PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa Gutteres sebelumnya telah berbicara Raja Yordania Abdullah tentang situasi di wilayah tersebut.

Kemudian utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour, yang ditunjuk oleh Otoritas Palestina, mengatakan kepada komite bahwa Abdullah akan menyampaikan pesan terkoordinasi kepada Trump dari negara-negara Arab saat ia mengunjungi Washington minggu depan. 

"Kami tidak punya negara kecuali Palestina. Gaza adalah bagian yang berharga darinya. Kami tidak akan meninggalkan Gaza. Tidak ada kekuatan di bumi yang dapat mengusir orang-orang Palestina dari tanah air leluhur kami, termasuk Gaza," kata Mansour.

"Kami ingin membangunnya kembali. Kami ingin menyatukannya kembali. Dan kami meminta semua negara untuk membantu kami dalam upaya ini. Kami tidak mencari tanah air atau negara lain," lanjutnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI