BPS DKI Sebut Perekonomian Jakarta Alami Pertumbuhan Hampir 5 Persen

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 05 Februari 2025 | 19:51 WIB
Ilustrasi. DKI Jakarta. (SinPo.id/Antara)
Ilustrasi. DKI Jakarta. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI mengungkapkan bahwa perekonomian Jakarta pada tahun 2024 tercatat tumbuh sebesar 4,90 persen secara kumulatif, kendati mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebesar 4,96 persen. 

Namun, Jakarta berhasil mempertahankan angka pertumbuhannya dengan total produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp3.679,36 triliun.

Kepala BPS DKI, Nurul Hasanudin menjelaskan bahwa hampir seluruh sektor usaha mengalami pertumbuhan positif, dengan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum mencatatkan kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 8,31 persen. 

Kemudian sektor lainnya,yang mengalami pertumbuhan signifikan antara lain sektor konstruksi yang tumbuh 6,99 persen dan transportasi serta pergudangan yang meningkat 6,96 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Jakarta di 2024, meski sedikit melambat, tetap didorong oleh sektor-sektor kunci seperti konstruksi dan jasa akomodasi, yang pada umumnya berperan penting dalam menggerakkan ekonomi ibu kota," ujar Hasanudin dalam keterangannya, Rabu, 5 Februari 2025.

Di sisi lain, lanjut dia, pada triwulan IV-2024, perekonomian Jakarta tumbuh lebih pesat lagi, mencapai 5,01 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. 

"Sektor konstruksi menjadi kontributor utama dengan angka pertumbuhan sebesar 9,39 persen, diikuti oleh sektor penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh 8,87 persen, serta jasa lainnya yang tumbuh 8,2 persen," ungkap dia. 

Hasanudin juga mencatat adanya pola peningkatan ekonomi yang khas pada triwulan IV, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti selesainya proyek-proyek konstruksi yang banyak dilaksanakan pada akhir tahun dan meningkatnya permintaan di sektor akomodasi menjelang liburan akhir tahun.
 
Selain itu, dia menyebut sektor transportasi juga mengalami lonjakan karena musim liburan dan peningkatan wisatawan.

"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV cenderung lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, dan ini terkait dengan dinamika yang terjadi di sektor-sektor yang mendukung aktivitas akhir tahun," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI