Disnakertransgi Upayakan Normalisasi Distribusi Elpiji 3 Kg

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 04 Februari 2025 | 00:10 WIB
Elpiji 3 kg
Elpiji 3 kg

SinPo.id -  Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) bersama PT Pertamina dan Hiswana Migas berupaya menormalkan kembali distribusi gas elpiji 3 kg yang mengalami kendala.

Penyebab Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho, menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan elpiji 3 kg di Jakarta, di antaranya:

1. Kuota yang Lebih Rendah

Per 30 September 2024, realisasi penyaluran elpiji 3 kg mencapai 421.989 metrik ton atau 101,14% dari kuota yang ditetapkan.

Pemprov DKI mengajukan kuota 433.933 metrik ton untuk tahun 2025, namun yang disetujui hanya 407.555 metrik ton, lebih rendah sekitar 5% dari usulan.

2. Gangguan Distribusi Akibat Libur Panjang

Beberapa hari libur di akhir Januari menyebabkan keterlambatan penyaluran tabung elpiji ke pangkalan.

3. Panic Buying

Didorong oleh aturan baru dalam Surat Dirjen Migas Nomor B-570/MG.05/DJM/2025 tertanggal 20 Januari 2025, yang mewajibkan distribusi langsung dari agen ke rumah tangga, usaha mikro, petani, dan nelayan tanpa melalui pengecer.

Akibatnya, banyak pengecer memborong tabung gas sebelum aturan mulai berlaku pada 1 Februari 2025.

4. Disparitas Harga dengan Daerah Penyangga

Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kg di Jakarta masih Rp16.000 sejak 2015, sementara di daerah penyangga seperti Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi sudah naik menjadi sekitar Rp19.000 sejak 2019.

Perbedaan harga ini mendorong kemungkinan pasokan Jakarta disalurkan ke daerah lain.


Upaya Normalisasi Distribusi

Untuk mengatasi kelangkaan elpiji 3 kg, Pemprov DKI Jakarta dan pihak terkait mengambil langkah-langkah berikut:

Monitoring stok: Agen dan pangkalan diminta mengirim laporan foto kondisi stok setiap pagi dan sore hari.

Distribusi cepat: Agen wajib segera menyuplai wilayah yang mengalami kekosongan stok.

Peluang bagi pengecer: Mendorong Pertamina membuka peluang bagi pengecer untuk menjadi pangkalan resmi agar distribusi lebih lancar.

Pengawasan rutin: Agen diinstruksikan melakukan kunjungan dan pengecekan titik koordinat pangkalan setiap bulan.

Peninjauan HET: Evaluasi harga agar disparitas antara Jakarta dan daerah penyangga tidak menyebabkan lonjakan distribusi lintas wilayah.


Harga Eceran Tertinggi Elpiji 3 Kg di Jakarta

Berdasarkan Pergub Nomor 4 Tahun 2015, harga elpiji 3 kg di Jakarta ditetapkan sebagai berikut:

Jakarta Pusat: Rp16.000

Jakarta Utara: Rp16.000

Jakarta Barat: Rp16.000

Jakarta Selatan: Rp16.000

Jakarta Timur: Rp16.000

Kepulauan Seribu Selatan: Rp18.500

Kepulauan Seribu Utara: Rp19.500


Dengan berbagai langkah yang dilakukan, diharapkan pasokan elpiji 3 kg di Jakarta dapat kembali normal dalam waktu dekat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI