BNPB: Bencana Hidrometeorologi Masih Melanda, Masyarakat Diminta Waspada

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 03 Februari 2025 | 01:28 WIB
Ilustrasi bencana
Ilustrasi bencana

SinPo.id -  Bencana hidrometeorologi terus terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada awal Februari 2025. Berdasarkan laporan harian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sedikitnya 10 kejadian bencana melanda sejumlah daerah, mulai dari abrasi, banjir rob, banjir bandang, hingga tanah longsor.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa peristiwa tersebut mengganggu kehidupan masyarakat serta mengancam pemukiman dan lahan pertanian.

Dampak Bencana di Berbagai Wilayah

1. Abrasi

Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (30 Januari): 16 rumah terdampak, 64 rumah terancam. BPBD telah mendistribusikan logistik.

Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara (1 Februari): 20 rumah terdampak di Desa Patlean akibat gelombang tinggi.

2. Banjir Rob

Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (31 Januari): 22 rumah terdampak di Desa Taat. Diperlukan pembangunan tanggul untuk mitigasi.

3. Banjir

Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah (1 Februari): 10 rumah dan 105 hektare lahan perkebunan terendam. Banjir mulai surut.

Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (31 Januari – 2 Februari): 180 KK terdampak, 110 rumah terendam, dan air masih menggenangi wilayah.

Kabupaten Siak, Riau (31 Januari): 18 rumah terdampak akibat luapan sungai dan kanal perusahaan.

4. Angin Puting Beliung

Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (1 Februari): 4 rumah rusak di Desa Pada Suka dan Pulau Kaung.

Kabupaten Subang, Jawa Barat (1 Februari): 6 rumah rusak berat, 4 rusak sedang, 31 rusak ringan. Sebanyak 126 jiwa terdampak.

5. Cuaca Ekstrem

Kabupaten Bogor, Jawa Barat: Hujan deras dan angin kencang menyebabkan 10 rumah rusak dan beberapa pohon tumbang.

Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (31 Januari): Tanah longsor di Desa Kembangkuning menewaskan 1 orang dan melukai 2 lainnya.


BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan dengan intensitas 50-200 mm masih berpotensi terjadi di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa, Sulawesi Selatan, Kepulauan Sunda Kecil, dan Papua bagian tengah.

Selain itu, gelombang tinggi 1,25 - 2,5 meter diprediksi terjadi di Selat Malaka, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Maluku, dan Laut Seram. Sedangkan gelombang 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia barat Sumatera, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

Imbauan BNPB untuk Kesiapsiagaan

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi, antara lain:

Pemantauan dan normalisasi daerah aliran sungai, drainase, dan tanggul untuk mencegah banjir.

Pemeriksaan lereng tebing dan jalur transportasi guna mengantisipasi longsor.

Evakuasi dini bagi warga di daerah rawan banjir dan longsor, terutama jika hujan deras terjadi lebih dari dua jam.

Masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di laut jika gelombang tinggi terdeteksi.


BNPB juga meminta nelayan untuk selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dan tidak melaut jika kondisi masih berisiko.

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami berharap seluruh pihak dapat bekerja sama dalam menghadapi potensi bencana yang masih tinggi,” tutup Abdul Muhari.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI