PEMBATASAN MEDSOS

Dukung Pembatasan Medsos, Menkes: Banyak Anak Alami Kesehatan Mental

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 02 Februari 2025 | 17:35 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (SinPo.id/ Dok. Kemenkes)
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (SinPo.id/ Dok. Kemenkes)

SinPo.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, banyak anak-anak Indonesia saat ini mengalami  kesehatan mental akibat penggunaan media sosial yang berlebihan. Ganggu mental tersebut, seperti anxiety disorder (rasa cemas dan takut berlebihan) dan depression disorder (perasaan sedih mendalam). 

"Kenapa kami di (Kementerian) Kesehatan sangat mendukung untuk pembatasan (anak) dari akses ke media sosial digital, karena satu masalah kesehatan mental, kesehatan jiwa yang kita sudah lihat," kata  Budi di Jakarta, Minggu, 2 Februari 2025. 

Budi menjelaskan, gangguan mental tersebut disebabkan karena anak-anak terekspos secara berlebihan di medsos. Hal itu bisa berbentuk perundungan (bullying), ataupun bentuk ajakan dalam melakukan sesuatu yang tidak benar. 

Selain gangguan mental, Kemenkes juga mendapati banyak anak mengalami malah  kesehatan psikomotorik, terutama verbal. Salah satu tandanya, anak mengalami terlambat bicara (speech delay), yang menyebabkan Indonesia memerlukan banyak terapi wicara. 

"Sesudah kita skrining, kenapa terlambat bicara? Karena terlampau banyak aktivitasnya itu tidak bermain dengan teman-temannya secara sosial biasa, tetapi menghabiskan waktunya melihat gadget," ucapnya.

Oleh sebab itu, Kemenkes mendukung pembatasan penggunaan mendoa pasar anak. Ke depan, program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun juga akan mencakup skrining kesehatan kejiwaan anak. 

"Ke depannya, Kementerian Kesehatan akan melakukan skrining (kesehatan) jiwa di program cek kesehatan gratis bagi anak-anak. Kita akan segera mulai," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI