Ratusan Orang di Kongo Tewas Akibat Pertempuran dengan Pemberontak
SinPo.id - Setidaknya 773 orang tewas di kota terbesar di Republik Demokratik Kongo bagian timur, Goma, tewas di tengah pertempuran dengan pemberontak yang didukung Rwanda, dalam konflik yang telah berlangsung selama satu dekade.
"Ada 773 mayat dan 2.880 orang terluka di kamar mayat dan rumah sakit Goma," kata juru bicara pemerintah Kongo Patrick Muyaya. Dilansir dari The Guardian, Minggu, 2 Februari 2025.
“Angka-angka ini masih sementara karena pemberontak meminta penduduk untuk membersihkan jalan-jalan di Goma. Harus ada kuburan massal dan orang-orang Rwanda berhati-hati untuk mengevakuasi kuburan mereka,” imbuhnya.
Namun, ratusan penduduk Goma memutuskan untuk kembali ke kota setelah pemberontak berjanji untuk memulihkan layanan dasar termasuk air dan listrik, dan mereka harus membersihkan lingkungan yang dipenuhi puing-puing senjata, serta dipenuhi bau darah.
"Saya lelah dan tidak tahu harus ke mana. Di setiap sudut ada pelayat," kata Jean Marcus, 25 tahun, yang salah satu kerabatnya termasuk di antara mereka yang tewas dalam pertempuran itu.
Diketahui, kelompok pemberontak M23 adalah yang paling kuat dari lebih dari 100 kelompok bersenjata yang bersaing untuk menguasai wilayah timur Kongo yang kaya mineral, yang menyimpan banyak sekali cadangan yang penting bagi sebagian besar teknologi dunia.
Menurut PBB, M23 didukung oleh sekitar 4.000 tentara dari negara tetangga Rwanda, dan saat ini jumlahnya jauh lebih banyak dibanding pada tahun 2012 lalu.
Tetapi saat pertempuran dengan M23 berkecamuk di Goma, tentara Kongo berhasil merebut kembali desa-desa Sanzi, Muganzo, dan Mukwidja di wilayah Kalehe, Kivu Selatan, yang telah jatuh ke tangan pemberontak awal minggu ini.

