Kurangi Perilaku BAB Sembarangan di Jakarta, Dinas SDA DKI Revitalisasi MCK Komunal
SinPo.id - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI terus berupaya mengurangi perilaku buang air besar sembarangan (BABS) dengan merevitalisasi 16 fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) komunal pada tahun 2024.
Kepala Bidang Pengelolaan Air Limbah Dinas SDA DKI, Robby Dwi Mariansyah mengatakan, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan sanitasi di sejumlah wilayah di Jakarta yang masih menghadapi permasalahan terkait kebersihan lingkungan.
Menurut dia, revitalisasi tersebut tersebar di beberapa wilayah Jakarta Pusat, Selatan, dan Barat. Kendati belum merinci lokasi-lokasi MCK yang telah direvitalisasi, dia menegaskan bahwa perbaikan fasilitas MCK ini diharapkan dapat mengurangi angka BABS di lingkungan sekitar.
"Revitalisasi MCK yang kami lakukan bertujuan untuk memperkecil perilaku BABS di masyarakat. Kami berharap warga dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya untuk menjaga kebersihan," ujar Robby dalam keterangannya dikutip Minggu, 26 Januari 2025.
Selain itu, lanjut Robby, untuk memperkuat upaya mengurangi perilaku BABS, Dinas SDA DKI juga menggandeng Dinas Kesehatan dalam program sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kolaborasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi yang layak, terutama untuk mendukung kesehatan dan pencegahan stunting," ungkap dia.
"Melalui penyuluhan dari Dinas SDA dan Dinas Kesehatan, masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya sanitasi yang baik," sambungnya.
Dia juga menuturkan, pembangunan infrastruktur sanitasi juga dilanjutkan dengan proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T), yang melibatkan permukiman dan kawasan perkotaan.
"Perumda PAL Jaya turut serta memberikan subsidi untuk pembangunan tangki septik rumah tangga, membantu lebih banyak warga memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak," kata Robby.
Adapun berdasarkan data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dari Dinas Kesehatan, beberapa kelurahan di Jakarta tercatat memiliki angka BABS yang tinggi, seperti Kelurahan Kapuk, Mangga Dua Selatan, Penjaringan, Manggarai, dan Cipinang Besar Utara.
"Berdasarkan data triwulan 3 tahun 2024, sebanyak 1.610 rumah tangga di DKI Jakarta masih terindikasi melakukan BABS, dengan Jakarta Utara mencatatkan jumlah terbanyak, yakni 822 rumah tangga," imbuhnya.
Robby mengingatkan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung program ini untuk menurunkan angka BABS.
"Peran serta warga sangat penting dalam mengurangi perilaku BABS dan meningkatkan kualitas sanitasi di Jakarta," tandas Robby.