Gencatan Senjata di Gaza Dimulai dengan Syarat Pembebasan Sandera
SinPo.id - Pasukan Israel terus melancarkan serangan ke Gaza menjelang dimulainya gencatan senjata pada Minggu pukul 08.30 pagi waktu setempat.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 23 warga Palestina tewas dalam kurun waktu 24 jam pada Sabtu, ketika kesepakatan gencatan senjata akhirnya diratifikasi oleh kabinet Israel di hari yang sama.
Tiga sandera Israel dijadwalkan dipulangkan pada Senin, sementara sekitar 95 tahanan Palestina akan dibebaskan dalam putaran pertama dari beberapa putaran pertukaran yang akan berlangsung selama enam minggu ke depan.
Meski demikian, pasukan Israel tidak akan mundur dari Gaza hingga semua sandera dikembalikan, sebuah proses yang diperkirakan memakan waktu berbulan-bulan.
Namun, penduduk Palestina, yang sebagian besar telah mengungsi selama 15 bulan perang, akan diizinkan untuk kembali ke wilayah utara Gaza.
"Kami mendengar berita gencatan senjata dengan sukacita bercampur kesedihan bagi mereka yang tewas dan terluka," kata Muhammad Alyan, 57, yang dipaksa meninggalkan rumahnya di Beit Lahiya, Gaza Utara, pada awal konflik. Dilansir dari The Guardian pada Minggu, 19 Januari 2025, Alyan kehilangan kedua putrinya dan istrinya, yang tewas terkubur puing-puing bangunan tempat tinggal mereka akibat serangan brutal pasukan Israel di Gaza Utara.
Adapun syarat utama dari fase pertama kesepakatan gencatan senjata untuk pembebasan sandera yang disetujui oleh Israel dan Hamas adalah kebebasan bergerak bagi warga Palestina di Gaza. Dengan demikian, sekitar 12.000 orang dapat kembali ke wilayah tempat tinggal mereka di Gaza Utara, yang merupakan lokasi dengan dampak perang terparah. Buat judul