MUI Serukan Toleransi dan Penghargaan Pendapat

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 18 Januari 2025 | 03:05 WIB
MUI
MUI

SinPo.id -  Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Habib Nabiel Almusawa, mengajak masyarakat untuk saling menjaga toleransi dan menghargai pendapat satu sama lain guna mengembalikan nilai moral dan akhlak ahlussunnah wal jamaah (aswaja).

"Toleransi adalah bagian dari ajaran aswaja yang harus kita tegakkan di tengah masyarakat yang semakin plural ini," ujar Nabiel dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 17 Januari 2025.

Menurutnya, Aswaja, yang berpedoman pada sunah Nabi Muhammad SAW, mengedepankan kelembutan dan tidak mudah mengkafirkan atau memecah belah umat.

"Mengklaim paling soleh atau paling sunah adalah bentuk keangkuhan yang bisa merusak nilai-nilai keislaman," tambahnya.

Empat Mazhab Aswaja di Indonesia
Nabiel menjelaskan bahwa Mazhab Hambali, Maliki, Hanafi, dan Syafi'i yang dikenal di Indonesia juga berlandaskan Aswaja. Di Indonesia, Aswaja telah beradaptasi dengan budaya lokal melalui strategi penyebaran Islam oleh Wali Songo.

Karakter Islam Indonesia yang moderat dan toleran, lanjutnya, perlu dijaga agar tidak tergantikan oleh sikap ekstrem dan intoleran yang dapat memicu konflik.

"Jika ada perbedaan dalam fikih, tidak boleh langsung dituding sesat. Jangan sampai perbedaan berujung pada perpecahan," tegas Nabiel.

Ajakan untuk Menghormati Perbedaan
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah memvonis orang lain sebagai kafir atau syirik hanya karena perbedaan pandangan. Sebaliknya, perbedaan harus dihormati dengan tetap mengedepankan toleransi.

"Punya dalil nggak apa-apa, tetapi saling menghormati. Tidak boleh memvonis," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI