PERLUASAN RUTE KRL

Legislator Minta Jalur KRL Diperluas Hingga Karawang dan Purwakarta

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 17 Januari 2025 | 19:05 WIB
KRL (SinPo.id/ Dok. KAI)
KRL (SinPo.id/ Dok. KAI)

SinPo.id - Anggota Komisi XII DPR RI Jalal Abdul Nasir, meminta agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memperluas jalur Commuter Line atau KRL hingga ke wilayah Karawang dan Purwakarta.

Karena menurutnya, kedua wilayah tersebut merupakan kawasan industri terbesar di Indonesia dengan jumlah tenaga kerja yang sangat signifikan.

“Dengan tingginya aktivitas industri di Karawang dan Purwakarta, kebutuhan akan akses transportasi yang cepat, nyaman, dan efisien sangatlah mendesak," kata Jalal, dalam keterangan persnya, dikutip Jumat 17 Januari 2025.

"Perluasan jalur Commuter Line ini juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan yang setiap pagi kerap terjadi di Tol Cikampek,” lanjutnya.

Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya keterlibatan kementerian terkait, seperti Kementerian Perhubungan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dalam mendukung infrastruktur transportasi di wilayah tersebut.

“Kementerian Perhubungan memiliki peran strategis untuk memastikan pengembangan jalur transportasi publik berjalan sesuai kebutuhan masyarakat dan pekerja," ungkapnya.

"Sementara BKPM dapat mendorong para investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan sarana transportasi yang menunjang kawasan industri,” kata Jalal menambahkan.

Dengan demikian, ia berharap masyarakat dan pekerja di Karawang serta Purwakarta akan segera menikmati sistem transportasi publik yang lebih baik, mendukung aktivitas ekonomi, dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan kawasan industri.

Diketahui, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja di industri besar dan sedang di Kabupaten Karawang mencapai 157.845 orang, sementara di Purwakarta sebanyak 63.835 orang.

Tak hanya itu, Kabupaten Karawang sendiri menjadi rumah bagi 787 pabrik swasta, 269 pabrik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), 638 pabrik Penanaman Modal Asing (PMA), dan 58 pabrik joint venture.

Angka tersebut menunjukkan tingginya aktivitas ekonomi dan mobilitas pekerja di kawasan tersebut.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI