Menperin Sebut Kinerja Ekspor Nasional Masih Ditopang Sektor Manufaktur

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 17 Januari 2025 | 10:52 WIB
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita. (SinPo.id/dok. Kemenperin)
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita. (SinPo.id/dok. Kemenperin)

SinPo.id - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, kinerja ekspor Indonesia masih ditopang oleh industri pengolahan (manufaktur). Karena, kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas 2024 mencapai US$196,54 miliar atau memberikan andil 74,25 persen dari total nilai ekspor nasional yang mencapai US$264,70 miliar.

"Artinya, sektor industri manufaktur kami konsisten menjadi kontributor tertinggi pada kinerja ekspor Indonesia. Apalagi, di tengah kondisi ekonomi dan politik global yang tidak menentu, pelaku industri nasional tetap agresif menembus pasar ekspor ke berbagai negara," kata Agus dalam keterangannya, Jumat, 17 Januari 2025.

Agus menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada 2024 naik 5,33 persen dibandingkan 2023. Dengan demikian, industri pengolahan nonmigas turut memberikan peran terhadap capaian nilai surplus pada neraca perdagangan Indonesia sebesar US$31,04 miliar pada 2024.

Untuk itu, pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif, sehingga para pelaku industri di Indonesia semakin bergairah dalam menjalankan usahanya.

Selain itu, melalui regulasi atau peraturan yang probisnis, diyakini dapat menarik investasi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksinya dan basis untuk melakukan ekspor.

"Peningkatan ekspor menjadi kunci untuk membangun perekonomian kami. Dalam hal ini, hilirisasi berperan utama dalam mencapai sasaran tersebut, dengan meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri. Apalagi, pemerintah memfokuskan peningkatan nilai tambah di dalam negeri untuk sejumlah komoditas bahan mentah," tuturnya.

Kemenperin juga akan terus menjalankan program hilirisasi industri yang difokuskan pada kelompok industri hulu, yaitu industri hulu agro, industri logam dasar dan bahan galian bukan logam serta industri migas dan batubara. Karena itu, ia mengapresiasi  para pelaku industri yang semakin giat dalam mengoptimalkan produktivitasnya guna memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor. 

"Namun demikian, upaya ini perlu didukung dengan kebijakan yang strategis seperti menjaga pasokan bahan baku, termasuk dalam mendapatkan harga gas industri yang kompetitif," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI