Legislator PKS Sebut Gencatan Senjata Jadi Momen Pulihkan Kemanusiaan di Palestina

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 16 Januari 2025 | 11:59 WIB
Massa merayakan gencatan senjata Israel-Hamas di jalanan Deir Al Balah, tengah Jalur Gaza pada Rabu, 15 Januari 2025. (SinPo.id/AFP)
Massa merayakan gencatan senjata Israel-Hamas di jalanan Deir Al Balah, tengah Jalur Gaza pada Rabu, 15 Januari 2025. (SinPo.id/AFP)

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyebut kesepakatan gencatan menjadi momen yang sangat penting untuk segera menghentikan genosida Israel. Terutama dalam memulihkan situasi kemanusiaan di Palestina.

Dia menyambut gembira atas keputusan untuk gencatan senjata tersebut. Sebab, situasi kemanusiaan di wilayah Gaza, Palestina sudah sangat buruk di mana setiap hari pembunuhan terhadap warga sipil oleh Israel terus berlangsung.

"Pengumuman tercapainya kesepakatan gencatan senjata ini menjadi kabar baik tidak hanya buat warga Palestina, tetapi juga seluruh warga dunia yang sudah menantikan hadirnya kedamaian di Palestina," kata Sukamta dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2025.

Menurutnya, situasi kemanusiaan di Gaza harus segera dipulihkan karena memiliki kondisi yang sangat mendesak. Dengan gencatan senjata itu, kata dia, seluruh bantuan internasional bisa segera masuk ke Gaza dan menyelamatkan warga Palestina di sana.

Dia berharap seluruh pihak terutama Israel dan Hamas memegang komitmen terhadap tahapan gencatan senjata yang telah disepakati hingga terwujud gencatan senjata secara permanen. Selain dia meminta pemerintah Indonesia ikut terlibat aktif mengawal terlaksananya tahapan-tahapan gencatan senjata tersebut.

Legislator dari Fraksi PKS itu menilai pemerintah Indonesia dapat menginisasi diselenggarakannya sidang istimewa OKI. Dia menyarankan agar pemerintah Indonesia berkomunikasi terlebih dahulu dengan Qatar dan Mesir yang terlibat langsung memediasi gencatan senjata.

"Sidang istimewa OKI secara spesifik bisa membuat kesepakatan peta jalan pemulihan Palestina, dalam jangka pendek dari sisi pemulihan situasi kemanusiaan. Jangka panjangnya setelah tercapai gencatan senjata permanen, terkait dengan pemulihan infrastruktur hingga pemulihan ekonomi dan pemerintahan di Palestina," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI