Kenang Mendiang Hasjim Djalal, Legislator Golkar: Beliau Pionir Diplomasi Indonesia
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyebut mendiang Hasjim Djalal merupakan sosok pionir diplomasi Indonesia. Kemampuannya bahkan mampu menaikkan citra bangsa di mata dunia.
"Prof. Hasjim Djalal merupakan seorang pionir di sektor diplomasi Indonesia," kata Dave saat dihubungi di Jakarta, Senin, 13 Januari 2025.
Legislator dari Fraksi Partai Golkar itu mengatakan semasa hidupnya, Hasjim Djalal banyak berkarya dan mengabdi untuk Indonesia. Menurut dia, kepiawaian Hasjim Djalal dalam bidang diplomasi telah menyelesaikan berbagai kemelut yang dihadapi bangsa di masa lampau.
"Banyak hal yang mungkin dahulu sulit dicapai ataupun juga banyak tantangan karena berbagai macam persoalan dan situasi, beliau dengan kepiawaiannya dan kemampuannya berhasil menyelesaikan kemelut-kemelut internasional dan juga menaikkan citra bangsa," kata Dave.
Dave menyampaikan duka mendalam atas kepergian Hasjim Djalal. Dia mengatakan Hasjim Djalal merupakan sosok yang patut mendapatkan penghormatan terbaik.
"Beliau patut dan layak untuk kita berikan penghormatan yang terbaik akan sumbangsihnya dan hasil kreasinya untuk menjaga dan juga menaikkan kedaulatan bangsa di berbagai macam forum, baik regional maupun multilateral," kata Dave.
Diplomat senior dan ahli hukum laut internasional Indonesia, Hasjim Djalal, mengembuskan napas terakhirnya pada usia 90 tahun di Jakarta, Minggu, 12 Januari 2025. Kabar wafatnya Hasjim Djalal diumumkan oleh putranya yang juga diplomat dan mantan wakil menteri luar negeri RI Dino Patti Djalal melalui media sosial X.
"Prof. Dr. Hasjim Djalal mengembuskan nafas terakhir hari ini jam 16:40 (WIB). Almarhum adalah diplomat pejuang wawasan nusantara," kata Dino sebagaimana dikutip dari akun resmi X-nya, @dinopattidjalal.
"Mohon doanya agar arwah beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan agar jasa-jasanya untuk NKRI selalu dikenang dengan baik. Amin," kata Dino melanjutkan.
Lahir pada tahun 1934, Hasjim Djalal merupakan diplomat senior Indonesia yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1981-1983, kemudian Kanada pada 1983-1985, dan untuk Jerman pada periode 1990-1993.
Hasjim diketahui menjadi salah satu diplomat Indonesia yang berperan dalam penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang disahkan pada tahun 1982.
Menurut keterangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Hasjim bersama menteri luar negeri RI kala itu, Mochtar Kusumaatmadja, berperan memperjuangkan gagasan negara kepulauan serta wawasan nusantara, sebagaimana diamanatkan Deklarasi Juanda, supaya diakui komunitas internasional.