DPR: Swasembada Pangan Harus Dijalankan dengan Perencanaan Matang
SinPo.id - Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman mengatakan, program Swasembada Pangan yang merupakan salah satu Astacita Presiden Prabowo Subianto, harus dijalankan dengan perencanaan matang.
Hal itu harus dilakukan agar bisa membawa dampak signifikan bagi kemandirian bangsa Indonesia. Karena jika implementasi perencanaan tersebut buruk maka bisa mengarah pada bencana ekologis yang justru mengancan kehidupan manusia.
“Kami mendukung penuh Astacita Presiden, karena niatnya sangat mulia bagi perbaikan untuk kemajuan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat," kata Arif dalam keterangan persnya, dikutip Minggu 12 Januari 2025.
"Namun, niat dan rencana ini tentunya harus didukung dengan perencanaan dan kajian yang matang, agar tidak berbalik menjadi bencana besar,” lanjutnya.
Oleh karena itu, ia mengkritik rencana Menteri Kehutanan dalam menyampaikan rencana penyediaan lahan 20 juta hektare, di tengah semangat untuk mengatasi deforestasi yang terjadi saat ini, karena hal itu berisiko tinggi.
"Apalagi, diambil dari lahan cadangan hutan. Jangan niat baik Presiden diterjemahkan secara instan tanpa perencanaan dan kajian mendalam, karena jika salah urus akan menjadi bencana bagi bangsa kita!” tegasnya.
Selain itu, jika rencana Menteri Kehutanan untuk menggunakan cadangan hutan sebagai lahan pertanian dan energi dilaksanakan, Arif khawatir hal itu akan memperburuk deforestasi yang sudah berlangsung.
Pasalnya, menurut data Global Forest Watch, Indonesia kehilangan lebih dari 85 persen tutupan hutan sejak tahun 2001, dengan provinsi-provinsi seperti Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah menjadi penyumbang deforestasi terbesar.