Kabar Duka, Diplomat Senior Prof Hasjim Djalal Wafat di Usia 90 Tahun
SinPo.id - Mantan diplomat Indonesia, Prof Hasjim Djalal, yang merupakan ayah dari Dino Patti Djalal, tutup usia pada hari ini, Minggu, 12 Januari 2025, sekitar pukul 16.40 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Prof Hasjim wafat pada usia 90 tahun.
"Berita duka, ayah saya Prof Dr Hasjim Djalal menghembuskan nafas terakhir hari ini jam 16:40," kata Dinno lewat akun X, Minggu.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu meminta doa dari masyarakat Indonesia agar Prof Hasjim ditempatkan disisi yang terbaik.
"Almarhum adalah diplomat pejuang wawasan nusantara. Mohon doanya agar arwah beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT & agar jasa-jasanya untuk NKRI selalu dikenang dengan baik. Amin," tulis Dinno.
Rencananya, jenazah Prof Hasjim akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Taman Cilandak III Nomor 2, Cilandak Barat, Jakarta Selatan pada Minggu malam hingga Senin siang besok.
Sebagai informasi, Prof Hasjim Djalal merupakan diplomat senior Indonesia. Anaknya yakni Dino Patti Djalal, meneruskan jejaknya sebagai diplomat dan pernah menjadi Duta Besar untuk Amerika Serikat pada 2010, serta Wakil Menteri Luar Negeri RI pada 2014. Hasjim lahir pada 10 Februari 1934 di Ampang Gadang, Sumatra Barat.
Untuk pendidikan, Hasjim meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, kemudian melanjutkan di University of Virginia Amerika Serikat dan memperoleh gelar Master of Laws (LL.M.).
Untuk karir diplomatnya, Hasjim pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk PBB (1981-1983), Duta Besar di Kanada (1983-1985), Duta Besar di Jerman (1990-1993), serta duta besar keliling pada masa Presiden Soeharto dan BJ Habibie.
Hasyim juga dipercaya untuk duduk sebagai anggota dewan maritim Indonesia, penasehat senior menteri kelautan dan perikanan, dan penasehat kepala staf TNI Angkatan Laut serta di kantor Menteri Percepatan Pembangunan Indonesia Timur, Ketua dan Presiden Otoritas Dasar Laut Internasional.
Hasjim jua pernah menjadi delegasi tetap Indonesia dalam berbagai pertemuan PBB terkait isu maritim, dan Penasihat utama dalam masalah maritim dan hukum laut bagi pemerintah Indonesia
Hasjim dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam bidang hukum laut, khususnya terkait dengan upaya Indonesia dalam mengamankan konsep Negara Kepulauan (Archipelagic State) dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS) 1982.
Hashim dianggap sebagai tokoh kunci dalam perjuangan Indonesia memperkenalkan dan mempertahankan konsep Negara Kepulauan di forum internasional.
Konsep ini menjadi dasar bagi Indonesia untuk mengklaim wilayah perairan antara pulau-pulau sebagai bagian integral dari kedaulatan nasional.
Bersama Mochtar Kusumaatmadja, yang menjabat sebagai menteri luar negeri dan menteri hukum di era Soeharto, Hasjim berada di balik ratifikasi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) pada tahun 1982 yang mendapatkan pengakuan atas kepentingan Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Juanda tahun 1957.
Perjuangan ini memberikan landasan hukum internasional untuk kedaulatan maritim Indonesia. Konvensi hukum laut ini pada akhirnya disahkan PBB pada 10 Desember 1982.
Sebelum deklarasi tersebut, Laut Sulawesi, Laut Halmahera, dan Laut Sunda, belum dianggap sebagai wilayah Indonesia.
Deklarasi itu menyatakan bahwa batas maritim negara akan ditarik dari garis dasar lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pulau-pulau terluar negara tersebut.
Hasjim menyediakan tempat yang sangat baik untuk memahami pentingnya Deklarasi Juanda dan UNCLOS. Meski konsep nasional Indonesia sebagai negara kepulauan, awalnya tidak diakui berdasarkan hukum internasional, konsep tersebut telah menjadi bagian integral dari UNCLOS.
Konvensi tersebut mengintegrasikan pengakuan wilayah daratan dan perairan Indonesia, sehingga wilayah kedaulatan dan yurisdiksi maritim negara tersebut berubah dari 2 juta kilometer persegi menjadi 5,8 juta kilometer persegi.
Atas kontribusinya, Hasjim menerima berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Ia juga sering diundang sebagai pembicara di berbagai konferensi internasional mengenai hukum laut dan keamanan maritim.
Tak hanya itu, sebagai diplomat senior, Hasjim juga dikenal sebagai mentor bagi banyak diplomat muda tanah air, dan karyanya terus menjadi rujukan dalam studi hukum laut serta hubungan internasional.
Selamat jalan Prof Hasjim Djalal.