INDONESIA ANGGOTA BRICS

Menlu RI: Keanggotaan BRICS Wujud Politik Bebas Aktif Indonesia

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 10 Januari 2025 | 17:13 WIB
Menteri Luar Negeri RI Sugiono (SinPo.id/ Tangkapan layar)
Menteri Luar Negeri RI Sugiono (SinPo.id/ Tangkapan layar)

SinPo.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menegaskan keputusan Indonesia bergabung dengan blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), tidak melenceng dari prinsip politik luar negeri bebas aktif. 

Menurut Sugiono, dengan bergabung BRICS, Indonesia telah mengimplementasikan wujud nyata dari  politik bebas aktif tersebut. 

"Awalnya banyak pihak yang pertanyakan keputusan Indonesia masuk sebagai anggota BRICS dan dianggap sebagai sesuatu yang melenceng dari prinsip politik luar negeri kita yang bebas aktif. Namun justru sebaliknya, keanggotaan Indonesia di BRICS adalah wujud dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif itu sendiri," kata Sugiono dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) di Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025. 

Sugiono menjelaskan, keputusan Indonesia bergabung BRICS merupakan buah kiprah konsistensi dan keteguhan diplomasi selama puluhan tahun. Jadi, bukan hasil kerja semalam. 

Dia menegaskan, sebagai anggota BRICS, Indonesia akan memastikan untuk menjembatani kepentingan negara-negara berkembang dan kawasan Indo-Pasifik. Termasuk akan aktif mencegah meruncingnya persaingan geoekonomi dan geopolitik. 

Apalagi, sebelum bergabung BRICS, Indonesia juga aktif di forum global lainnya, seperti G20, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF), MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia), dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), serta  tahap aksesi sebagai anggota OECD. 

"Oleh karena itu sekali lagi bergabungnya Indonesia dalam BRICS merupakan sebuah wujud dari pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif," tukas Sugiono. 

Sebagai informasi, BRICS didirikan pada 17 Juni 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, dengan Afrika Selatan (Afsel) bergabung setahun kemudian. Dengan bergabungnya RI, total ada 11 anggota BRICS.

Anggota tetap BRICS lain yaitu Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA). BRICS punya negara mitra yakni Turki, Aljazair, Belarusia, Kuba, Bolivia, Malaysia, Uzbekistan, Kazakhstan, Thailand, Vietnam, Nigeria dan Uganda.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI