Respons Kasus Penembakan Oleh Oknum TNI, Legislator: Harus Ada Evaluasi Menyeluruh

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 08 Januari 2025 | 22:12 WIB
Anggota Komisi I DPR Amelia Anggraini (SinPo.id/Istimewa)
Anggota Komisi I DPR Amelia Anggraini (SinPo.id/Istimewa)

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini, merespons kasus penembakan oleh oknum anggota TNI AL di Tol Tangerang-Merak yang menyebabkan seorang warga tewas.

Menurutnya, pengawasan penggunaan senpi oleh aparat hukum masih sangat lemah. Sehingga perlu diperkuat dan dievaluasi secara menyeluruh terkait penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI.

“Kasus ini mengingatkan kita bahwa prosedur yang ada harus dijalankan dengan disiplin tinggi untuk cegah penyalahgunaan senjata,” kata Amelia dalam keterangan persnya, dikutip Rabu, 8 Januari 2024.

Selain itu, ia menilai penugasan pasukan elite sebagai ajudan para pejabat juga perlu dievaluasi. Karena jka tidak diawasi secara ketat, maka bisa memiliki risiko tinggi.

“Dari tiga oknum TNI AL yang terlibat kasus itu, dua di antaranya prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) sebagai satuan elite TNI AL dan salah satunya bertugas sebagai ajudan pejabat,” ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya mengapresiasi langkah cepat TNI AL dalam menangani kasus penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak. Karena hal itu menunjukkan komitmen institusi TNI AL terhadap penegakan hukum.

“Namun, sebagai anggota Komisi I DPR, saya menekankan pentingnya proses hukum yang transparan dan akuntabel,” tuturnya.

Sementara itu, kata Amelia, pelaku harus disanksi sebagai bentuk ketegasan TNI dalam merespons pelanggaran yang dilakukan anggotanya.

“Pemecatan secara tegas dan terbuka harus menjadi langkah lanjutan agar mencerminkan kedisiplinan dan keadilan di tubuh TNI," tegasnya.

"Penegakan hukum yang sesuai dengan undang-undang dan independensi badan peradilan militer adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi TNI,” kata Amelia menambahkan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI