Hamas Tuntut Israel Akhiri Perang Sepenuhnya dalam Kesepakatan Gencatan Senjata
SinPo.id - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, tetap menuntut Israel mengakhiri perang sepenuhnya dalam kesepakatan gencatan senjata yang bertujuan untuk membebaskan para sandera.
Pihaknya juga menyebut Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump gegabah mengatakan akan ada neraka yang harus dibayar kecuali para sandera dibebaskan pada pelantikannya tanggal 20 Januari mendatang.
"Saya pikir presiden AS harus membuat pernyataan yang lebih disiplin dan diplomatis," kata pejabat Hamas, Osama Hamdan, mengomentari ancaman Trump. Dilanzir dari CNA, Rabu 8 Januari 2025.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera yang tersisa hanya jika Israel setuju untuk mengakhiri perang dan menarik semua pasukannya dari Gaza. Namun Israel mengatakan tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas dibubarkan dan semua sandera dibebaskan.
"Syarat-syarat Hamas yaitu penghentian total agresi dan penarikan penuh dari wilayah yang diserbu pendudukan," tegasnya.
Meski demikian, Hamas telah menyetujui daftar yang diajukan oleh Israel untuk membebaskan 34 sandera pada tahap awal gencatan senjata, bersama dengan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Daftar tersebut mencakup tentara wanita Israel, ditambah warga sipil lanjut usia, wanita, dan anak di bawah umur. Namun Israel juga harus menyetujui diakhirinya perang di Gaza.