PEKERJA MIGRAN INDONESIA

Menteri P2MI Beberkan Program Utama Presiden Prabowo untuk Calon PMI

Laporan: Firdausi
Senin, 06 Januari 2025 | 21:21 WIB
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding (SinPo.id/ Firdausi)
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding (SinPo.id/ Firdausi)

SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyampaikan kepedulian Presiden Prabowo terhadap nasib Pekerja Migran Indonesia, dengan perwujudan sejumlah program utama di tahun 2025. Salah satunya adalah para PMI diminta memilik beragam keahlian.

“Sektor pekerjaan yang tidak mempedulikan keahlian khusus, rentan dengan eksploitasi. Maka dari itu, pada rapat terbatas dipimpin oleh Presiden Prabowo dengan enam Kementerian di bawah Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat," kata Karding di kantor Kementerian P2MI Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.

Presiden Prabowo, kata dia, mencetuskan program revolusioner untuk calon pekerja migran Indonesia yaitu dengan menyediakan dana puluhan triliun untuk biaya penempatan, pembangunan balai vokasi keahlian. Namun dana itu tidak diberikan secara cuma-cuma.

“Penyediaan dana juga tidak dibagikan secara sembarangan, tapi dalam bentuk kredit usaha rakyat yang dikelola BLU," ujarnya.

Karding menuturkan, yang menjadi fokus Presiden Prabowo yakni pelindungan dan penambahan devisa bagi PMI, seperti penguasaan bahasa asing bagi para migran.

"Di era keterbukaan informasi ini, masyarakat usia produktif minimal harus menguasai satu bahasa asing,” ucapnya.

Untuk itu, Karding pun akan berdiskusi dengan lembaga pemerintah bidang pendidikan seperti Kemendibudristek atau Kemenristekdikti untuk mendorong pembelajaran bahasa asing sedini mungkin. 

“Kalau bisa pada tingkat sekolah dasar. Karena penguasaan bahasa asing adalah langkah pertama penguasaan keahlian selanjutnya,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan, melalui program Presiden Prabowo pada tahun 2025 diproyeksikan ada 425 ribu lebih PMI yang akan bekerja ke luar negeri. Itu Alartinya, devisa akan meningkat hingga mencapai Rp300 triliun lebih.

“Kalau 425 ribu lebih pekerja resmi dengan keahlian ditempatkan ke luar negeri, artinya mengurangi jumlah pengangguran nasional, akibatnya menambah remitansi, peredaran uang dalam negeri dan meningkatkan ekonomi nasional,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI