DPR: Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan Perlu Kembali Dikaji
SinPo.id - Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah, mengatakan rencana libur sekolah selama Ramadan perlu dikaji dan dianalisa kembali untuk menilai sisi positif dan negatif. Terlebih rencana tersebut belum dibahas Kementerian Agama (Kemenag) dan kementerian terkait lainnya.
“Nah kalau kita mau, katakanlah ada target kalau mau satu bulan libur berarti ada penugasan-penugasan. Penugasannya apa sih? Nah itu juga jadi bagian yang perlu dicermati,” kata Ledia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 6 Januari 2025.
Menurutnya, apabila sekolah tidak diliburkan, maka kegiatan belajar mengajar yang efektif hanya akan berlangsung selama dua pekan. Karena dua minggu setelahnya sudah mendekati perayaan Idul Fitri, sehingga ia menilai tidak akan efektif.
“Banyak takaran pilihan kebijakan mau dalam bentuk apa? Bisa jadi sekolah ternyata ada target pembelajaran yang belum tercapai yang nanti akan agak bermasalah ketika berhadapan dengan ujian-ujian sekolah kakak-kakak kelas," tuturnya.
"Maka di bulan-bulan ini di pekan pertama ada pembelajaran akademis tapi juga ada ibadah. Tinggal proporsional saja dan itu kreativitas sekolah sendiri. Jadi tinggal Pemerintah membuat bingkai besarnya mau bagaimana? Apa yang dilakukan? Dan target yang mau dicapai seperti apa?” kata Ledia.